"Tolong bangunkan aku, Tuhan. Ini terlalu indah. Cukupkan saja sampai sini."
Minggu, 27 Desember 2015
Setengah Tidur Setengah Bangun
"Tolong bangunkan aku, Tuhan. Ini terlalu indah. Cukupkan saja sampai sini."
Minggu, 20 Desember 2015
Bekal Takkan Habis
Tentang cerita keluarga, pengalaman paling menarik di hidupmu, terima kasih sudah mempercayaiku untuk memilikinya. Kalimat dan suaramu yang tegas namun rendah hati, yang pelan namun meyakinkan, yang lepas namun terarah, barangkali bisa menjadi bekal takkan habis yang bisa aku gunakan sewaktu-waktu.
Minggu, 01 November 2015
Remember Oktober
Dendam itu seolah luntur seiring pesan-pesan yang kamu kirim. Atau video call yang meski sebentar namun membuatku merasa lebih berani. Pengalaman baru dan hal-hal pertama kali, aku pikir tidak akan cukup bila dilakukan dalam 31 hari. Percakapan tentang masa depan, kopi yang aku teguk pelan-pelan, atau panggilan yang mulai berubah. Kesemuanya sempat menjadi kaku. Barangkali masih kaku.
Oktober menjadi pengingat bahwa yang terpenting dalam hidup ini adalah perasaan ikhlas setelah kehilangan. Karena sesuatu baru yang lebih indah tidak akan datang bila yang lama masih disimpan.
Aku ingin mencintaimu beserta cara berpikir, akal sehat, semangat, mimpi indah, cerita masa kecil, dan senyummu yang mematikan.
Jangan tidur malam-malam! Mata sayu tidak bisa menatap dengan tajam.
Aku tidak ingin sendirian, lagi.
Ravita,
beserta tawa yang selalu pecah.
Minggu, 11 Oktober 2015
Percakapan yang Berhenti
Jumat, 09 Oktober 2015
Searah (Musikalisasi Puisi)
Selamat mendengarkan puisi. Semoga jatuh hati.
Kepada yang Menatapku Tiada Henti
Selasa, 06 Oktober 2015
Selisih Setahun
Atau lautan yang berubah menjadi lantai dansa
Barangkali aku belajar berjalan sambil menunggumu dilahirkan
Atau aku berada di taman kanak-kanak, sedangkan kamu masih harus bersabar
Namun sayang, kita hidup di negara dengan masyarakat yang suka bertanya
Apakah satu tahun begitu berarti bila ini aku, sedangkan itu kamu?
Kamis, 03 September 2015
Matamu Sayu
Yang bisa membuatmu betah bertahan
Juga bisa membuatmu sakit pelan-pelan
Dengan tawa dan tatapan meyakinkan
Bukan untuk aku
Melainkan pasanganmu nanti
Biar kamu istirahat
Biar besok pagi harapanku jadi lebih
Tapi tetap saja
Sayu.
Rabu, 01 Juli 2015
Tinggal di sebuah kota yang minim aturan
Kebebasan milik semua orang
Seakan semua yang di sana sepakat dengan kalimat itu
Setiap perempuan bebas masuk ke kamarnya
Tersenyum dengan alasan pertemanan
Telah menjadi sakit yang biasa aku ikhlaskan
"Kalau sayang harus percaya," katanya
Laki-laki dan perempuan tidak ditakdirkan bersahabat
Salah satunya pasti jatuh cinta
Aku paham betul
Sebab salah satu perempuan itu dulunya aku
Selasa, 30 Juni 2015
Sebelum Juni Berakhir
Aku ingin menyampaikan, kata-kata yang sering kusampaikan sejak pertama kita bertemu. Kadang-kadang bahagia bukan kita yang membuat. Kadang-kadang usia terlalu mengambil peran bagi senyum yang selalu kamu tebar di sebelah kiriku. Kamu menganggap pengakuan begitu berarti sampai melupakan apa yang dirimu mau.
Sabtu, 27 Juni 2015
Barangkali
Barangkali seorang teman yang suka membicarakan hal tidak penting adalah anak yang ayah ibunya sudah tua, dari pagi sampai malam berjualan, dan tidak berhasil menjaga komunikasi yang baik dengan anaknya.
Barangkali seorang teman yang bajunya itu-itu saja, memiliki adik yang banyak dan sangat bahagia bila membeli baju untuk adik-adiknya.
Barangkali seorang teman yang berbicara kasar, memiliki keluarga yang selalu bertengkar dan berteriak. Tidak seperti dirimu yang bisa mengajak ayah ibu makan di restoran dengan mudah.
Barangkali seorang teman yang sering kamu bicarakan di belakang, selalu baik kepadamu, menemanimu makan, dan membantumu menyelesaikan tugas tanpa mengungkit-ungkit. Dia selalu memaafkanmu.
Barangkali seorang teman yang tidak pernah mengajakmu bicara adalah seorang teman yang pernah begitu ramah kepadamu namun kamu abaikan.
Barangkali seorang teman yang namanya masuk dalam daftar sindirian di akun sosial mediamu adalah seorang teman yang mati-matian menjaga nama baikmu di depan orang lain.
Barangkali seorang teman yang hari ini kamu sindir, semalaman menangis dan tidak bisa melupakan sindiranmu hingga besok, besok, dan besoknya lagi.
Barangkali... barangkali... barangkali...
Barangkali hatimu bergetar saat membaca ini, barangkali sudah saatnya kamu berubah. Maaf. Aku menulis sebab kamu lebih suka membaca daripada mendengar.
Mengapa menyindir, bila saling menyayangi lebih mudah, tidak berdosa, dan disukai Tuhan?
Aku mencintaimu, meski tidak sampai bulan.
Minggu, 07 Juni 2015
Saya: Bila Seorang Teman Merasa Tidak Punya Teman
Senin, 01 Juni 2015
Suatu Juni
Sebelum ada puisi-puisi dan lagu tentang bulan Juni, aku adalah salah satu perempuan yang berhitung
Perihal kepasrahan sampai ingatan yang tak tahu malu
Sebelum ada tanggal sakral bagi dua orang yang bahagia, aku adalah perempuan yang mempersiapkan hadiah
Membuat mereka bahagia mendengarkan doa dan nyanyianku
Aku rindu memberi ucapan tanpa kepayahan menembus dinding
Aku lupa cara bersalaman tanpa peduli dibunuh tatapan
Menjadi orang paling bahagia di bulan Juni, ingin kujaga sampai habis
Namun aku bukan orang yang bisa pura-pura tidak tahu
Terkadang aku membenci ingatanku yang mendadak berfungsi pada suatu yang tidak perlu diingat
Bulan Juni seharusnya tidak membuatku terlihat semakin bodoh
Menandai sebuah hari dan siap menyalahkan diri
Melupakan hari lain dengan menyangkal setiap air mata
Aku ingin tidak lagi berusaha memberikan senyum terbaik, atau menahan senyum terbahak-bahak
Bukankah senyum adalah ekspresi normal yang tidak untuk dibuat atau ditahan?
Begitupun bulan Juni yang kuharap dapat berjalan semestinya
Seperti saat puisi dan lagu belum diciptakan
Surabaya, 01 Juni 2015
Di atas bantal oranye pemberian seseorang.
Jumat, 22 Mei 2015
Hula-hula
Kamu harus tahu bahwa ini lebih mahal dari total seluruh perusahaan es krim di dunia
Bahkan kepadamu, aku tidak membaginya cuma-cuma
Kamu harus membayar kenangan-kenangan yang bisa membuat setiap pagimu berisi pikiran-pikiran
Jumat, 24 April 2015
Kepada Seseorang yang Doanya Selalu Aku Amini
Tidak seperti aku, sakit dan air matamu tidak dapat dihentikan dengan es krim atau iming-iming bertamasya keliling kota. Kamu begitu indah, bahkan dalam kondisi terpayahmu. Berkatalah apapun, akan aku amini semuanya. Termasuk harapan apabila aku lebih bahagia bersama orang lain.
Sampai di sini saja. Katamu, "Jangan ditulis semua!"
Selasa, 24 Maret 2015
Basa-basi Paling Basi
Sakit hatiku tidak sebanding dengan indahnya kenanganmu
Ingatan tentang pertemuan pertama masih jelas terekam dalam memori
Dua orang yang sama-sama menunggu, memutuskan bercakap dan bertukar nama saat itu
Melihatmu tetap sendiri dalam waktu yang lama
Membuatku berpikir bahwa kamu masih menungguku
Mengapa basa-basi paling basi "apa kabar?" tidak kamu ganti dengan pernyataan "Aku merindukanmu."
Jika kamu yang memulai, aku tidak akan ragu melengkapi kalimatmu
Aku pikir kamu hanya datang saat malam atau saat aku bersedih
Bahkan saat sedang bahagia, kamu masih menjadi orang pertama yang ingin aku peluk dan kuucapi terima kasih
Keramaian menawarkan banyak kebahagiaan dan warna yang aku suka
Sementara ketiadaanmu yang aku hidupkan membuatku lebih tersenyum dari penawaran itu
Merayakan banyak hal denganmu adalah saat yang paling kunanti
Aku suka bernyanyi, walaupun nadaku sumbang
Namun untuk mengisi kekosongan di nadamu, aku bisa melakukannya dengan puisi
Maaf. Aku tak pandai basa-basi.
Sabtu, 28 Februari 2015
Searah
Perempuan yang taat peraturan dipertemukan dengan laki-laki yang akrab dengan pelanggaran
Menunggumu di tempat yang sama, berharap kamu segera datang dari arah selatan
Begitulah kita. Kamu terlambat, sedangkan aku selalu memaafkan.
Pemandangan yang sama juga terjadi setiap pukul 3 sore
Perempuan anti sosial dipertemukan dengan laki-laki gila organisasi
Menunggumu selesai menyapa dan berbicara dengan setiap orang yang kamu jumpai
Begitulah kita. Kamu populer, sedangkan aku kurang pergaulan
Aku rindu menunggumu di depan gang rumah dan gerbang sekolah
Kamu tidak menjemputku sebab letak rumah kita searah
Saat pulang, aku juga tidak diantar sebab rumah kita searah
Hanya bisa berharap keduanya bahagia meski salah satu harus menunggu
Aku menulis ini bukan untuk membangkitkan pikiran-pikiran
Hanya ingin mengatakan, betapa menyenangkan pernah menjadi temanmu
Teman yang pernah menunggumu dengan lucu
Teman yang pernah berharap agar bisa selalu searah denganmu
---
Dari aku
Temanmu yang rindu searah denganmu
Btw, aku masih jadi temanmu yang lucu, kan?
Jumat, 06 Februari 2015
Mendengarkan Puisi
![]() |
Mendengarkan Puisi |
Kamis, 01 Januari 2015
Puisi di Januari
Ada juga yang membuat hati ingin segera digantikan
Mungkin waktu yang pasrah dilupakan