Selasa, 11 Maret 2014

Tiba-tiba Gersang #2

Ada yang mengalir dari setiap gelegar tawa
Ada yang gusar di setiap tepuk tangan yang terdengar
Seandainya ada yang bisa aku protes
Mungkin aku yang paling sering merayakan bahagia

Aku menulis agar tidak membunuh orang
Namun orang dengan aurat tertutup bisa membunuhku kapan saja
Aku menulis agar gerakan lidahku tertata rapi
Namun orang dengan ibadah yang tak pernah putus bisa dengan tega melakukannya

Tak ada tutorial yang mengajariku bagaimana membuat otakmu berpikir
Bahkan kitab yang setiap hari kau baca belum mampu membimbingmu
Aku tidak menyesal telah berbagi cerita
Hanya tiba-tiba gersang bila air mataku ditertawakan

6 komentar:

  1. siapa yang tega menertawakan air matamu mbak ?

    gw suka rangkaian kata-katanya, celotehan mu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ciri2 orangnya sudah dijelaskan di puisi ini lho :p

      Waah.., makasih ya. Salam kenal. :)

      Hapus
  2. hehehe...kata"nya bagus :)

    Tetap berkarya ya ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih.
      Selamat berkarya juga ya buat kamu :)

      Hapus
  3. "hanya tiba tiba gersang bila air matamu di tertawakan".
    saya suka kalimat terakhirnya. :)

    BalasHapus