"Seperti baru kemarin..."
"Kemarin kita masih kecil. Yang ada dipikiran cuman main, main, terus main..."
"Tapi masalah kamu sama aku, aku nggak pernah main-main..."
"Itu termasuk bermain. Kamu bermain-main dengan hal yang kamu pikir tidak main, padahal sebenarnya kamu bermain."
"Maksudnya?"
"Iya. Ini permainan."
"Aku masih nggak ngerti."
"Pikiranmu dikendalikan sama perasaanmu. Kamu anggap kamu nggak main-main, padahal kamu sedang dimainkan pikiranmu."
"Bahkan aku nggak kepikiran buat main. Mungkin kamu yang dulu main-main. Aku enggak."
"Iya. Memang aku dulu bermain-main. Aku bermain-main dengan imajinasiku, dengan menganggap semuanya akan berjalan lancar tanpa memikirkan banyak hal. Aku bermain-main dengan berbagai larangan, dengan harapan dunia harus menuruti cara bermainku. Iya. Aku dulu bermain-main. Sekarang berusaha tidak."
"Seharusnya aku tidak memulai dialog ini."
"Seharusnya aku mengingatkanmu di awal."
Bagus nih. Sayang kurang panjnag :))
BalasHapusTerima kasih. :))
HapusHehe. Iya, biar penasaran. :p