"Aku tahu perasaanmu."
"Perasaan yang mana?"
"Hahaha."
"Tahu sama sok tahu seharusnya dibedakan."
"Aku baca semua tulisan di blogmu. Semua kamu tulis di sana."
"Penggemar nggak boleh mencampuri perasaan nyata dari orang yang digemari. Inget!"
"Tapi aku bukan cuman penggemarmu."
"Jangan dilanjutkan! :)"
Aku menarik nafasku. Meskipun percakapan seperti ini tidak terjadi pertama kali. Namun tetap saja ini tidak mudah bagiku untuk menyelamatkan hatiku agar tidak merasa semakin tertusuk.
Aku bukan orang yang bijaksana dalam menyembunyikan perasaan. Terlebih untuk orang yang teramat sangat aku sayangi.
Maafkan aku lagi. Kumohon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar