Minggu, 01 November 2015

Remember Oktober

Adalah sebuah bulan yang menjawab pertanyaan-pertanyaan di masa lampau. Bagaimana mungkin aku tetap merajuk bila Oktober sudah menerangkan semuanya?

Dendam itu seolah luntur seiring pesan-pesan yang kamu kirim. Atau video call yang meski sebentar namun membuatku merasa lebih berani. Pengalaman baru dan hal-hal pertama kali, aku pikir tidak akan cukup bila dilakukan dalam 31 hari. Percakapan tentang masa depan, kopi yang aku teguk pelan-pelan, atau panggilan yang mulai berubah. Kesemuanya sempat menjadi kaku. Barangkali masih kaku.

Oktober menjadi pengingat bahwa yang terpenting dalam hidup ini adalah perasaan ikhlas setelah kehilangan. Karena sesuatu baru yang lebih indah tidak akan datang bila yang lama masih disimpan.

Aku ingin mencintaimu beserta cara berpikir, akal sehat, semangat, mimpi indah, cerita masa kecil, dan senyummu yang mematikan.

Jangan tidur malam-malam! Mata sayu tidak bisa menatap dengan tajam.

Aku tidak ingin sendirian, lagi.



Ravita,
beserta tawa yang selalu pecah.