Rabu, 27 November 2013

Rinduku Keliru

"Hai.., aku merindukanmu." kataku.

"Iya. Aku juga."

"Hari ini, aku sangat bahagia. Kau tahu kenapa?"

"Hmm.., tidak. Aku tidak tahu."

"Karena aku menemui rinduku berpaut. Mendengarmu mengatakan bahwa kau juga merindukanku, rasa bahagianya membuatku ingin berhenti di detik itu."

"Kau selalu berlebihan."

"Bukan. Tapi aku bicara pada kenyataan."

"Sayang..,langit mulai mendung. Kamu lebih baik pulang sekarang."

"Lalu kamu bagaimana? Aku tidak ingin membiarkanmu kehujanan di sini. Pulanglah bersamaku."

"Tidak. Aku di sini saja."

"Aku tidak mau. Kalau kamu tidak pulang, aku juga tidak mau pulang."

"Ayolah. Hujan semakin deras. Segeralah pulang. Demi aku. Biarkan aku di sini. Ini tempatku. Memang seharusnya aku di sini."

"Tapi..."

"Kumohon. Pulanglah ke rumahmu. Untukku..."

Dengan langkahku yang lemas, akhirnya aku memilih untuk pergi meninggalkanmu. Aku berjalan, di antara hujan yang derasnya menyamarkan seluruh air mataku. Andai aku mampu mengajakmu pulang. Aku ingin melindungimu dari dinginnya hujan yang terkadang tak bertoleransi. Atau bila kau terlanjur terkena rintik hujan. Setidaknya ingin aku suguhkan segelas teh hangat untukmu. Namun rasanya tak mungkin lagi.

Kamu.., jaga baik-baik dirimu di sana. Di bawah batu nisan yang rutin aku kunjungi. Dan juga rutin aku ajak bicara.




#Lomba #FF2in1 #FlashFiction #MenulisMarathon #30Menit

Selasa, 26 November 2013

Hai...
Sudah berapa banyak sakit hati yang telah aku gores ke dadamu?
Sudah berapa banyak malu yang sudah aku tanamkan pada mukamu?
Maaf.., bila aku membuatmu malu di hadapan dunia.
Andai aku mengerti bahwa ini jadinya.
Akan kubiarkan pisau itu menancap di tubuhku dari dulu.

Aku ini Orang Jahat

Kalau memang karma, biar aku terima. Tapi kalau memang aku sedang dicoba, bolehkah aku menuntut balas?

Tuhan, aku tidak sedang menjadikan blogku sebagai media untuk berdoa. Tapi terkadang, di tempat ini aku bisa merasa tidak sendiri. Maaf.

Aku terlalu munafik. Atau bila menjadi penjahat, biar saja sekalian. Sebagian besar yang ada di jiwaku memang setan. Aku bukan orang baik, walau mati-matian aku berusaha. Aku adalah orang jahat. Sudah cukup jelaskah pernyataanku? Ya. Aku ulangi sekali lagi. AKU INI ORANG JAHAT.

Tidak ada yang dapat dibanggakan dari yang ada dalam diriku, bukan?
Jadi. Ya sudahlah. Aku memang tidak ada baik-bainya.

Aku bukan sedang disakiti, atau ditindas. Tapi aku yang jahat. Telah menyakiti banyak orang. Jadi aku meminta maaf. Sangat meminta maaf. Dan aku jelaskan lagi, aku ini orang jahat.

Maaf.., untuk segala kemunafikan yang aku buat. Aku juga tidak pernah menangis. Karena aku ini orang jahat. Selalu membuat orang menangis, dan aku sendiri tidak pernah menangis.

Jadi, jangan pernah percaya kata-kataku, ya. Aku ini orang jahat.

Kamis, 14 November 2013

Hari yang Kau Tunggu #3

... entah berhasil atau tidak, tapi aku sudah meresmikan diriku sendiri sebagai gadis pemberani. Ya. Sudah resmi.

Hari yang Kau Tunggu #2

Hai... :D
Kamu tahu?
Sebenarnya aku bukan penakut. Mungkin hanya malu, merasa tak pantas, dan terlanjur terlihat sangat hina. Sekaligus bingung untuk menanggapi pertanyaan orang-orang yang cendurung semakin menuduhku, bila kuucapkan padamu langsung.

Ingin sekali melakukannya. Tapi seseorang yang tak bertanggung jawab terlanjur merusak semuanya tanpa merasa berdosa.
Ada bagian yang tidak diketahui orang banyak. Mereka menganggap yang mereka tertawakan adalah lelucon paling lucu - lebih lucu dari stand up comedy yang paling lucu. Padahal itu sangat menyakitkan. Merusak banyak hal yang mati-matian aku jaga. Tak apa, semoga aku mulai kebal.

Entah mengapa begitu tega, hingga membuatku harus menahan kalimatku. Padahal sebenarnya...

Aku ingin mengucapkannya sambil berjabat tangan
Mendoakanmu langsung di hadapanmu, seperti yang dulu kulakukan
Ingin sekali meneriakimu dan meminta traktiran
Membawakan kue secara langsung untukmu
Ingin juga berada persis di hadapanmu saat kau tertawa
Semoga waktu ke depan dapat berubah lagi
Ingin kuputar ke dalam bentuk semula, sungguh

Maaf.., tapi ada bagian-bagian yang tidak boleh dilakukan sekarang. Ada bagian-bagian yang harus kutahan, meski mungkin telah menjadi rahasia umum.

Maaf..., tapi ucapan yang tidak terdengar, tidak berarti tidak ada kan? Meskipun aku tak ada di depanmu, bukan berarti aku tak ada di belakangmu, kan? Tidak terlihat bukan berarti tidak ada. Kau pasti tahu itu.

Selamat menikmati hari yang kau tunggu, tanpa sepatah kata langsung dariku.
Kupercaya doa baik bisa mengalir kapan saja :D


dari Ravita
Gadis yang ingin menjadi pemberani

Selasa, 12 November 2013

Hari yang Kau Tunggu

Rentetan kemudahan-kemudahan yang telah ada
Mungkin akan binasa pada tempat yang salah
Sesuatu yang sudah rapi aku susun
Mungkin akan menguap tanpa makna

Entah mengapa aku menjadi bisu pada saat yang mengharuskan aku tuk bicara
Atau mungkin alam yang sengaja membungkam mulutku
Atau semesta yang sudah muak dengan setiap kataku
Semua hanya penyangkalanku

Kini... hari yang kau tunggu
Menjadi hari yang paling membebaniku
Tak apa
Pertanyaan "Mengapa" tidak harus selalu dijawab

Senin, 04 November 2013

Surat dari Pengecut

Hai...
Apa kabar?

Hehe...
Bodoh banget kan aku? Barusan ketemu, eh, malah nanyain kabar.
Maaf ya, tiba-tiba aku kirimin surat. Kangen emang suka bikin aku berantakan sih.

Aku nggak tahu aku lagi ngerasain apa. Mungkin kita udah lama nggak ngobrol. Takut untuk memulai, akhirnya menulis surat yang sebetulnya tidak harus disampaikan.

Belakangan ini Surabaya sudah mulai sering hujan. Jadi kamu kalo kemana-mana, terutama pulang keluar kota, hati-hati ya. Jalanan licin bikin rawan.

Aku mau cerita kalo aku lagi kacau banget. Lagi banyak masalah. Mau ngapa-ngapain, juga nggak enak banget. Jadi maafin aku kalo kadang-kadang ngeliatin kamu, buat pemasok semangat. Bentar ajah kok.

Ohiya. Denger- denger, ada orang baru yang naksir kamu ya? cieee. Gimana? Risih ya, tiap hari diSMSin? Atau mulai nikmatin? Hehe... :') Wah... Sainganku nambah dong. Bahkan aku juga denger kalo aku kalah start jauh banget. Dia berani modus-modus gitu. Padahal aku belum berani ngapa-ngapain. -_-
Dulu aku kira, aku satu-satunya orang yang suka sama kamu lho. Tapi ternyata... ah, kamu sih. Menawannya emang nggak bisa dijelasin pake kata-kata.

Udah dulu ya surat dari aku. Sebenernya masih banyak yang pengen aku ceritain. Tapi lain kali ajah ya.
empat kali empat enambelas.
sempat nggak sempat harus dibalas. :p
Aku tunggu :)



Ravita
Gadis pengecut yang ingin dikirimi surat