Aku ingin menyampaikan, kata-kata yang sering kusampaikan sejak pertama kita bertemu. Kadang-kadang bahagia bukan kita yang membuat. Kadang-kadang usia terlalu mengambil peran bagi senyum yang selalu kamu tebar di sebelah kiriku. Kamu menganggap pengakuan begitu berarti sampai melupakan apa yang dirimu mau.
Selasa, 30 Juni 2015
Sebelum Juni Berakhir
Aku ingin menyampaikan, kata-kata yang sering kusampaikan sejak pertama kita bertemu. Kadang-kadang bahagia bukan kita yang membuat. Kadang-kadang usia terlalu mengambil peran bagi senyum yang selalu kamu tebar di sebelah kiriku. Kamu menganggap pengakuan begitu berarti sampai melupakan apa yang dirimu mau.
Sabtu, 27 Juni 2015
Barangkali
Barangkali seorang teman yang suka membicarakan hal tidak penting adalah anak yang ayah ibunya sudah tua, dari pagi sampai malam berjualan, dan tidak berhasil menjaga komunikasi yang baik dengan anaknya.
Barangkali seorang teman yang bajunya itu-itu saja, memiliki adik yang banyak dan sangat bahagia bila membeli baju untuk adik-adiknya.
Barangkali seorang teman yang berbicara kasar, memiliki keluarga yang selalu bertengkar dan berteriak. Tidak seperti dirimu yang bisa mengajak ayah ibu makan di restoran dengan mudah.
Barangkali seorang teman yang sering kamu bicarakan di belakang, selalu baik kepadamu, menemanimu makan, dan membantumu menyelesaikan tugas tanpa mengungkit-ungkit. Dia selalu memaafkanmu.
Barangkali seorang teman yang tidak pernah mengajakmu bicara adalah seorang teman yang pernah begitu ramah kepadamu namun kamu abaikan.
Barangkali seorang teman yang namanya masuk dalam daftar sindirian di akun sosial mediamu adalah seorang teman yang mati-matian menjaga nama baikmu di depan orang lain.
Barangkali seorang teman yang hari ini kamu sindir, semalaman menangis dan tidak bisa melupakan sindiranmu hingga besok, besok, dan besoknya lagi.
Barangkali... barangkali... barangkali...
Barangkali hatimu bergetar saat membaca ini, barangkali sudah saatnya kamu berubah. Maaf. Aku menulis sebab kamu lebih suka membaca daripada mendengar.
Mengapa menyindir, bila saling menyayangi lebih mudah, tidak berdosa, dan disukai Tuhan?
Aku mencintaimu, meski tidak sampai bulan.
Minggu, 07 Juni 2015
Saya: Bila Seorang Teman Merasa Tidak Punya Teman
Senin, 01 Juni 2015
Suatu Juni
Sebelum ada puisi-puisi dan lagu tentang bulan Juni, aku adalah salah satu perempuan yang berhitung
Perihal kepasrahan sampai ingatan yang tak tahu malu
Sebelum ada tanggal sakral bagi dua orang yang bahagia, aku adalah perempuan yang mempersiapkan hadiah
Membuat mereka bahagia mendengarkan doa dan nyanyianku
Aku rindu memberi ucapan tanpa kepayahan menembus dinding
Aku lupa cara bersalaman tanpa peduli dibunuh tatapan
Menjadi orang paling bahagia di bulan Juni, ingin kujaga sampai habis
Namun aku bukan orang yang bisa pura-pura tidak tahu
Terkadang aku membenci ingatanku yang mendadak berfungsi pada suatu yang tidak perlu diingat
Bulan Juni seharusnya tidak membuatku terlihat semakin bodoh
Menandai sebuah hari dan siap menyalahkan diri
Melupakan hari lain dengan menyangkal setiap air mata
Aku ingin tidak lagi berusaha memberikan senyum terbaik, atau menahan senyum terbahak-bahak
Bukankah senyum adalah ekspresi normal yang tidak untuk dibuat atau ditahan?
Begitupun bulan Juni yang kuharap dapat berjalan semestinya
Seperti saat puisi dan lagu belum diciptakan
Surabaya, 01 Juni 2015
Di atas bantal oranye pemberian seseorang.