Selasa, 06 Desember 2011

Resep Diet ala Ravita Queem














ini aku kasih nama "Kacang Gembira"

















kalo yang ini, "Bayam Nyam-Nyam"











ini, "Rujak Bencana"













dan yang terakhir, "Sayur Goreng Srupuuutt...."




haha...
lain kali aku akan menciptakan resep baru lagi. dan pastinya, rendah kalori. :D

Jogging


 

Aku Ingin Ku tak Ingin

Aku ingin melihatmu menjadi lelaki yang tegas
Lelaki yang tegas berkata ”IYA”
Lelaki yang tegas berkata ”TIDAK”
Aku ingin melihatmu menjadi lelaki
yang selalu memberi alasan atas setiap keputusan
Aku ingin melihatmu menjadi lelaki yang berani
Berani menolak yang tidak kau sukai
Dan menerima yang kau inginkan
Aku tak ingin melihatmu menjadi pengikut
Seperti lelaki tak punya pendapat
Yang hanya bergerak karena wanita yang tak layak
Aku tak ingin melihatmu seperti lelaki yang mudah diperbudak
Padahal kau sangat membenci itu
Saat ini…
Kau sedang berada pada penjara yang kau buat sendiri
Keluarlah!!! Borgol itu ada ditanganmu

Aku karena Mereka

Karena aku sering dihina
Aku lebih mengerti cara memuji
Karena aku sering diabaikan
Aku lebih mengerti cara menghargai
Karena sering dibuat menangis
Aku lebih mengerti cara membahagiakan
Karena aku sering mendengar ucapan kasar
Aku lebih mengerti cara berkata lembut
Terima kasih telah mengajariku banyak hal
Karena hinaan aku belajar
Karena cacian aku mengerti
Karena tatapan sinis aku kuat
Dan karena pengabaian aku dewasa

Donor Darah

Keinginanku terwujud. Iya, dari waktu aku kelas 1, aku pengen diadakan donor darah di sekolahku. Buktinya waktu itu ada tugas Bahasa Inggris bikin surat, aku nulis agar diadakan donor darah. Dan akhirnya, terwujud. Tapi, aku takut. Jadi gini, aku pengen banget donor darah, tapi aku takut. Jarumnya pasti gede. Tau sendirikan, aku gag betah sakit.
Tapi aku gag mau nyerah. Bagaimanapun caranya, tekadku harus lebih besar dari rasa takutku. Kalo nantinya aku nangis waktu disuntik, gag masalah. Masih banyak yang menangis diluar sana karena butuh darah.
30 November 2011, donor darah berlangsung. Aku gemeteran, sempet ragu juga. Tapi aku mencoba tenang. sekarang giliranku. Tapi sebelum donor darah, aku harus tes golongan darah, hemoglobin, sama tensi. Semuanya memenuhi syarat. aku tidur ditempat yang disediakan. Dan… ncussssss… jarumnya masuk di tanganku. Darahpun mengalir. Rasanya gag seberapa sakit kok, gag seperti yang ada difikiranku. Kata dokter kemarin, darahku mengalirnya lama, soalnya aku takut. Terus aku berusaha untuk santai, dan darahnya lansung cepet ngalir.
Alhamdulillah, semoga darahku bermanfaat. Betapa senangnya dapat berbagi. Jadi gini, aku emang gag seberapa pinter, belum bisa cari uang sendiri. Tapi aku punya sesuatu yang bermanfaat yaitu “Darah”. Jadi aku memberikan yang aku punya… :’)
Intinya, ketakutan itu harus dilawan. Bukan malah dipelihara, disayangi, dan dibanggakan. Ini tidak mudah, namun kuyakin, semua pasti teratasi. Dan aku berhasil melawan rasa takutku. Semoga tulisanku ini dapat bermanfaat untuk kalian semua. Betapa indanya jika kita dapat berbagi...