Selasa, 31 Juli 2012

You are not Everything

You used to think that you are the one for me
You are right, but it’s past
Before you let me down
without give me a chance
I have been waiting so long time
And now I know
That you like beautiful girl, not kind girl
It’s over!!!
I am so tired for this fight
I swear, you’ll regret
And you’ll be aware after I go
Now I’m done loving you
Because God give me someone
who actually love me
You are not everything
Someone give me what you don’t


Maaf, aku hanya belajar nulis Bahasa Inggris. Bukannya sok-sokan. Tapi aku emang pengen banget lancar berbahasa inggris. Selain itu, aku juga ingin menuruti request dari seorang teman yang memintaku untuk menulis puisi Bahasa Inggris. Entah ini puisi atau bukan. Entah Bahasa Inggrisku bagus atau enggak. Well, CMIIW.

Facebook itu Multifungsi

Mungkin ada banyak  yang sudah liat berita di TV tentang penculikan melalui facebook. Ada juga yang dipecat oleh bos nya gara-gara membuat status di facebook. Mungkin ada juga yang pacarnya direbut gara-gara main facebook. Ada banyak juga orang tua yang was-was liat anaknya main facebook. Termasuk orangtuaku. Selain menghabiskan pulsa, orang tuaku takut kalau anaknya tergabung dalam komuitas @L4Y gara-gara facebook.
Tapi aku sudah sedikit berhasil membuktikan, bahwa facebook sangatlah bermanfaat. Berkat facebook…
1.       Aku dekat dengan Mario Teguh
Tiap lagi galau, sedih, seneng, aku selalu cerita ke Mario Teguh. Alhasil, aku bisa agak tenang. Selain dapet motivasi, aku juga bisa belajar tentang menulis dari dia. Anggap saja mencuri ilmu.
2.       Bertemu Afgan dan Afganisme
Ya, berkat facebook aku punya banyak teman dari kalangan afganisme. Selain itu, aku bisa tau jadwal manggung Afgan. Kapan, di mana, pakai baju apa, nyanyi lagu apa, tampil segmen berapa, aku tau semuanya. Eia, aku juga tau lho, nomernya Tante Lola (mamanya Afgan). Biasanya juga, kalau lagi suntuk, aku nge-games lho sama anak Afganisme.
3.       Ketemu Penulis-penulis Hebat
Tuhan begitu baik hati. Dia selalu mempermudah jalanku. Meskipun melalui dunia maya, tapi aku merasa sangat dekat dengan mereka. Berkat mereka, aku tau sedikit banyak tentang menulis. Aku sering dapet e-book tentang menulis. Hm, macem-macem deh…
4.       Aku Punya Buku
Aku uda nulis 3 buku antologi. Dan semuanya berkat facebook. Semua info lomba yang aku dapat dari facebook. Aku ikut lomba itu, menang, dibukukan. Nulis buku, sambil beramal. Karena royalty dari buku tersebut disumbangkan.
5.       Nilai UNAS Bagus, Dapet Peringkat 1
Sebelum UNAS, aku gabung di grup facebook tentang belajar mata pelajaran UNAS gitu. Aku sering banget dapet soal dari mereka. Kalo gag ngerti caranya, dibahas bareng. Temen-temen facebook telaten ngajarin meskipun belum pernah bertemu di dunia nyata.
6.       Ketrima di Tempat Kuliah Impian
Aku sadar rapotku gag terlalu bagus. Akhirnya, aku kumpulin semua karya-karya menulisku. Ya yang dari facebook itu aku fotocopy.
7.       Promosi
“Ada kalanya, kita harus sombong. Tunjukkan ke dunia, kalo RAVITA ITU BISA!!!” Kata Abang. Ya, aku ingin menunjukkan ke dunia, ini tulisanku. Semoga bermanfaat untuk mereka yang membaca. Dan untukku, jika mereka memberi komentar membangun.

Semoga masih banyak lagi manfaat positif facebook bagi kehidupan kita semua.
Di dunia ini, segalanya bermanfaat, asal kita memanfaatkannya. Di dunia ini, tidak ada yang sia-sia, jika kita tidak menyia-nyiakan.

Asam Lambung Naik


Ramadhan tahun kemarin, dapet keajaiban puasa sebulan penuh. Tapi tahun ini? Hm…
Siapa sih yang nyangka aku bisa selemah ini? Hm, aku 2 minggu gag makan nasi (diet, bukan gag dikasih makan ibuku), baik-baik aja. Aku makan rujak sampe cabe 7 pun oke-oke aja. Aku kira lambungku uda kebal.
Tapi akhir-akhir ini badanku emang lagi drop banget. Lagi banyak pikiran, banyak kabar baik, kecapaian mikir. Kadang seneng banget, kadang sedih banget. Segalanya yang kebangetan itu emang gag baik.
Sampai pada suatu hari, aku sakit batuk. Aku paling gag suka minum obat, rasanya pahit, apalagi aku gag bisa nelan obat. Jadi harus dihancurin dulu disendok baru ditelan, ribet kan? Dan…, karana aku tipe orang yang anti dengan yang ribet-ribet, akhirnya aku memutuskan minum obat tradisional, yaitu : jeruk nipis + kecap + garam dikir biar sedep. Setelah minum ramuan ajaib itu, aku langsung tidur. Lalu aku mimpi, perutku sakittt banget, di dalam mimpi itu aku sampai nangis. Dan otomatis aku kebangun dari tidurku. Tapi kok sakitnya masih terasa padahal aku uda bangun? Oh, ternyata ini sakit asli, bukan mimpi.  Sakitnya yang kebawa mimpi, bukan mimpinya yang kebawa sakit.
Hari itu, aku dibawa ibuku ke puskesmas. Kata dokternya, aku asam lambung ku naik.  Hal ini dipicu oleh stress sama jeruk nipis yang semalam. Ya, batukku sembuh, ganti asam lambungku.  Sakitnya gag enak banget. Nafas susah, kalo gag makan lapar, tapi kalo makan mau muntah, tidur susah, MANA OBAT DARI DOKTER BANYAK BANGET? Niatku minum jeruk nipis biar gag minum obat, eh ini malah dapet obat banyak banget.
Tapi sebenernya aku sakit bukan karna jeruk nipis aja, tapi karena hari-hari itu aku kebanyakan pikiran, sama kecapekan. Jadi klop deh.
Oke, obatnya uda abis, tapi asam lambungku masih bandel. Aku balik ke puskesmas lagi, dikasih obat lagi, udah habis lagi, tapi masih sakit lagi. Aku  searching di google, cari tau ini sakit apa? Eh, aku malah nemuin tulisan-tulisan mengerikan. Dari pada aku mikir yang aneh-aneh tentang penyakitku, mending aku tutup situsnya.
Akhirnya aku memutuskan untuk ke Rumah Sakit Islam (RSI). Sekedar info : aku lahir di situ lho… Ya, terakhir aku ke sini, waktu aku operasi jempol. Waktu cantengan dan mengharuskan kuku ku di cabut untuk ke 3 kalinya.
Well, aku deg-degan waktu mau ke RSI. Takut sakit yang aneh-aneh. Jujur aja, aku takut jantung sama par-paru ku kenapa-kenapa. Setelah daftar, aku disuruh masuk ruang 7, spesialis penyakit dalam (denger nama ruangannya aja uda hampir pingsan). Sebelum diperiksa dokter, aku ditensi dulu. Dan kata dokternya, emang bener, lambungku yang bermasalah. Sama kayak kata dokter di puskesmas kapan hari. Dokternya ramah banget, sabar, aku yang tadinya takut jadi bisa rileks. Pesen dokternya, aku makan harus rutin, gag boleh telat, gag boleh makan sambal sama kecut, dan lagi-lagi aku dapet obat yang banyak banget. Mulai dari sirup, tablet, sama kapsul. Oke, aku nurut, aku sampek makan bubur sama pisang biar lambungku gag terlalu bekerja keras. Lagian kalo makan nasi nafasku rasanya sesek. Aku cuman pengen sembuh, aku pengen ikut puasa, aku gag mau bikin repot orang serumah akibat tangisanku yang menyedihkan itu. Tapi aku masih belum sembuh, aku tiga kali bolak-balik RSI.
Obatnya uda aku turuti, tapi masih belum sembuh. Aku diajak ibuku lagi ke sana untuk ke-4 kalinya. Tapi aka gag mau. Akhirnya aku coba cari obat di internet, yaitu, pake kunir+madu. Gila, rasanya aneh banget. Dari dulu aku benci banget sama obat. Apa lagi jamu. Tapi ya gag papa deh. Kan pengen sembuh.
Tapi Alhamdulillah, sekarang aku sudah baikan. Aku baru ikut puasa di hari ke-5. Semoga lambungku gag kumat-kumat lagi. Semoga Tuhan selalu memberi kita kesehatan dan umur panjang. Aamiin…
Wahai lambungku, maafkan aku yang membuatmu menderita.

Senin, 09 Juli 2012

Belum Sejajar, Semoga Bisa Sejajar.

Raditya Dika
Dewi Lestari
Andrea Hirata
J.K Rowling
Stephenie Meyer
Ravita Dwi Indani

Nama-nama diatas adalah nama penulis yang karyanya telah dibukukan (kecuali yang terakhir). ya, aku percaya, suatu saat, tidak hanya tulisan namaku yang sejajar dengan mereka. Tapi benar-benar sejajar di dunia pertulisan dan perfilman yang diakui. Aamiin.
"From Novel to Movie"

Katamu, Terakhir...

Mungkin aku terlalu menyebalkan untukmu
Mungkin aku membuatmu kesal meladeni keinginanku yang selalu memalukan
Mungkin aku selalu konyol dalam tingkahku
Mungkin aku tak pernah paham dalam menerjemahkan segala isyaratmu
Tapi maaf, aku tidak akan pernah bisa biasa jika menemuimu
Aku tak ada niat untuk begitu, sungguh

Andai kau datang
Dan mengajariku untuk tidak membuatmu bosan
Mungkin aku pasti mengerti
Tapi terlambat
Kau terlanjur mengatakannya

Katamu, "Terakhir."
Kataku, "Karena sekali pergi, aku tak mau kembali..."

Rabu, 04 Juli 2012

Ambisi

Takdir dan keinginan tak selalu seiring
Dan akal sehatku tak selalu berjalan semestinya
Mungkin aku terlalu berani memulai
Hingga ku lupa
Untuk belajar siap mengakhiri
Nyaliku terlalu kuat
Hingga ku lupa
Bahwa kata sementara akan selalu ada
Ambisi untuk memiliki
Berubah menjadi teguran
Yang memaksaku untuk berbalik
Memandang jiwaku
Sebelum memastikan untuk memilih
Harapan harus sesuai kapasitas
Karena kepantasan selalu menjadi pembatas