Jumat, 27 Mei 2016

Perempuan yang Menunggu

Kulangkahkan kembali kakiku
Mengintip keluar jendela
Mendengar pertanyaan orang-orang
Tentang siapa perempuan yang kau pilih

Tiga tahun lalu
Kau bercerita tentang perempuan yang rajin mengetuk pintumu
Tapi terlalu malu untuk membuka pintunya sendiri
Perempuan yang ingin sekali kau ajak bermain
Tepat setelah kau selesai berurusan dengan canggung

Mata dan pipi yang sama-sama bulat, kini menjadi milikmu
Cerita yang kau kira khayalan pemuda jatuh cinta
Berubah menjadi takdir yang tak dapat berubah
Perempuan yang menunggu sudah yakin ke mana hatinya harus bergantung

Sebab aku lah perempuan itu
Perempuan yang selalu menunggumu di rumah
Perempuan yang selalu siap
menanggalkan pakaian untukmu

sampai tak tersisa.