Senin, 31 Desember 2012

Hai, Afgan...

Hai, Afgan...
Sepertinya, telah lama aku tidak menyapamu, atau menulis tentangmu di sini. Mungkin karena akhir-akhir ini aku terlalu sibuk menulis tentang seseorang yang saat ini nyaris memenuhi seluruh isi kepalaku.
Btw, Afgan apa kabar? Denger-denger, lagi liburan di New York ya? Denger-denger juga, kamu ngeluarin budget yang kata infotaiment fantastis ya? Hm.., gag apa-apa deh kamu berfoya-foya. Yang penting, jangan lupain biaya buat pernikahan kita nanti ya... :D
Oh ya, tahun 2012 uda abis nih. Kamu pengen apa aja nanti di tahun 2013?
Kalo aku sih, pengennya bisa ketemu kamu. Foto bareng, dinner bareng, kamu baca puisi-puisiku yang buat kamu, ah banyak deh mimpiku tentang kamu.
Afgan...
Aku boleh curhat gag? Boleh dong, boleh yaaa...
Jujur ya, meskipun aku suka banget sama kamu. Tapi aku gag suka dengerin lagu kamu. Lagu kamu yang aku hafal aja dikit banget. Paling 3 lagu. Tapi gag ngerti kenapa, aku sukaaaa banget sama lagu terbaru kamu yang judulnya pesan cinta. Soalnya ini ceritanya aku banget, Gans... :'(
Itu ceritanya tentang naksir orang tapi gag berani bilang kan? hihihi. Jadi malu saya.
Afgan afgan...
Aku ada cerita lucu nih. Kemarin aku dikasih tau temenku. Kalo anak jurusan IT ada yang namanya Afgan. Karena aku penasaran, akhirnya aku liat datanya. Di sana ada fotonya dia. Tapi gag mirip kamu sih. Jauh banget. Dan pas aku baca-baca datanya, ternyata dia dari Surabaya, sama kayak aku. Daaaannnn yang paling mengejutkan lagi, kamu tau? Tanggal lahirnya persis sama aku.
Iya, persis banget. Surabaya, 13 Agustus 1994. Tapi aku gag tau dia lahir jam berapa dan di rumah sakit mana. Mungkin aja Ibuku sama Ibunya dia ngeden barengan, aku juga gag ngerti. Hahaha
Eh iya, aku mau UAS nih. Doain semuanya lancar ya. Moga gag ada ujian ulang, terus IPK ku bagus. Dan semester 2 berjalan lebih lancar lagi. Aamiin.
Udah ah curhatnya.
Bye bye Afgan...
Jaga kesehatan. Semoga tahun ini kita sama-sama bahagia. Aamiin. :*

Welcome 2013... :)

Review dulu tentang 2012...
Aku menganggap tahun ini sebagai tahun kejutan. Banyak hal-hal luar biasa di sini. Tapi banyak juga sih yang bikin nangis. Tapi yang namanya hidup kan memang harus begini. Seimbang. Biar kita tetep bersyukur.
Untuk kebahagiaan, mari kita rayakan. Dan untuk kesedihan, kita bikin pelajaran. Sekarang move on!!!

Sekarang, tahun 2013...
Banyak sekali mimpi-mimpi yang belum tercapai di tahun sebelumnya. Dan harapanku, mimpi-mimpi baik itu dapat terpenuhi di tahun ini.
Aku ingin ditahun ini, aku bisa lebih baik dari tahun sebelumnya.
Aku ingin, semakin banyak orang yang mampu aku bahagiakan. Semua orang-orang terdekatku, harus bisa aku bahagiakan. Lebih banyak senyuman dari pada air mata.
Aku tidak ingin adanya perpisahan ditahun ini. Aku ingin selalu dipertemukan dengan orang-orang baik.
Banyak perubahan dan semangat baru.
Semoga juga di tahun ini, makin cantik. Cantik wajah, hati, jiwa, perilaku, rejeki, dan prestasi. Temenku makin banyak. Dan banyak juga yang sayang sama aku.
Semoga juga, pembaca-pembaca setia buku harian ku juga diberi kebahagiaan sama Tuhan. Dilancarkan rejekinya. Aamiin....
Yang jelas, doa baik apapun telah aku panjatkan. Mungkin tidak semua bisa aku tulis di sini. Namun tentang ketulusan hati, biar aku dan Tuhan saja yang tau... :)

13, angka yang bagus kan? Semoga menjadi tahun yang bagus juga...
Selamat tahun baru yaa...
Semoga tahun 2013 menjadi tahunmu, dan tahun kita semua. Aamiin...
Mari mencanangkan gerakan, "Menghapus Air Mata Menjadi Senyuman."
I LOVE YOU :*

Sabtu, 29 Desember 2012

Love You, Mom :*

Tepat 40 tahun yang lalu, lahir seorang bayi yang sungguh lemah, bahkan sangat lemah. Namun menjadi yang terkuat bagiku, saat ini dan selamanya...

Lagi-lagi ibuku mengulang cerita masa kecilnya. Namun lagi-lagi pula, aku tak bosan mendengarnya. Cerita yang membuatku terharu adalah cerita tentang masa kecilnya. Tentang ibuku yang tinggal bersama orang tua angkatnya, karena ibu kandungnya yang tidak mampu, dan karena orang tua angkatnya yang sekarang tidak memiliki anak.
Namun lihat ibuku sekarang. Betapa kuatnya ibuku, dengan cerita masa kecilnya yang menurutku menyedihkan, namun justru ibuku semakin kuat dan terkuat menurutku.
Aku beruntung. Ibuku tidak meniru ibu kandungnya. Jika tidak, mungkin aku tak bersama ibuku yang sekarang. Ya, aku beruntung. Sangat beruntung. Lahir dari rahim ibuku. Yang meski tak mampu memberi apapun yang aku mau, namun cintanya untukku, selalu datang tanpa aku menagihnya...

"Selamat ulang tahun, Ibu... Semoga sehat dan panjang umur..."

Ibu itu segalanya buatku. Ibu itu seperti bintang. Bukan, ibu lebih dari bintang. Ibu itu seperti pelangi. Bukan juga, ibu lebih dari pelangi. Ibu seperti malaikat. Bukan, bukan. Ibu jauh lebih hebat dari malaikat. Hmm... Dan bahkan aku tidak mampu menyamakan apapun yang terindah dan terbaik di dunia ini dengan ibu. Ibu segalanya. Yang terbaik dan ter-apapapun. :')
Love you, Mom...
Semoga aku bisa membuatmu bangga seperti aku yang selalu bangga terhadapmu. Aamiin :*

Antara Perasaan dan Imajinasi

Aku telah memutuskan untuk bercerita lagi tentangnya. Aku tau hatiku akan tersayat jika aku bercerita. Namun akan semakin tersayat jika aku memendamnya sendirian.
Aku masih di tempat yang sama. Ada kamu juga di sini, di hati dan pikiranku, enggan pergi.
Kali ini aku merasa, ada rasa yang sama di sana. Namun kenyataannya, aku tidak tahu. Karena belum ada yang memulai bicara.
Sejenak aku berfikir lagi. Mencoba untuk menyadarkan diri sendiri, atau semacam mengontrol diri yang sempat menaruh harapan lebih.
Dan aku tidak tau, aku berhasil atau tidak. Namun yang aku tau, aku tetap merasa hal yang sama.
Aku tak ingin berandai-andai. Namun jika rasa terlanjur ada, bahkan orang terhebat pun tak akan mungkin mampu menguasai. Sehebat apapun orang hebat berbohong, rasa tetaplah ada, dan tak mungkin mampu diminta pergi.
Aku, bisa saja berbohong kepada semua orang atas apa yang ada. Namun untuk cinta, aku membuat pengecualian.
Tentang imajinasi. Aku tidak tau apa dia berfungsi di saat-saat seperti ini. Namun sepertinya, perasaan sungguh menguat. Aku tidak ingin menggunakan imajinasiku kali ini. Aku ingin merasakannya saja.
Dan semoga, imajinasiku benar-benar tidak ikut campur. Semoga.

Jumat, 28 Desember 2012

Gagal Hura-Hura

Kuliah libur seminggu, karena ada minggu tenang menuju UAS. Kita (Aku, Nindy, Yessy, sama Ayu) merencanakan sesuatu untuk merayakan ini. Hari-hari terakhir liburan, sebelum mereka pulang kampung, dan sekaligus menutup akhir tahun.
Well, kita memutuskan untuk memilih hari Kamis, 27 Desember 2012 sebagai hari perayaan. Karena menurut kita, memang hari itu adalah hari yang pas dengan jadwal. Semua sudah disiapkan. Kita sepakat untuk nginep di kos Ayu, agar misi terselesaikan secara mulus. Hari itu sepulang kuliah, kita rencananya: Makan di cafe yang katanya Nindy bagus, terus kita sepakat gag ngerjain tugas melainkan begadang sampai pagi sambil ngobrol-ngobrol curhat serius, dan bersama-sama menyelesaikan masalah cintanya Yessy yang complicated. Kita juga berencana niruin gaya dandanan cewek yang ada di majalah gitu (kalo yang ini aku agak ngeri). Dan rencana yang paling penting dan aku suka, kita malem itu mau maen gitar, terus nge-cover lagu dan di upload ke youtube.
Hmmmm
Rencana itu indah, namun tidak akan jadi indah jika semua hanya tetap menjadi rencana.

Siang sewaktu kuliah, kita dapet pengumuman kalo sepulang kuliah abis magrib ada rapat satu jurusan. Ya, kita oke aja. Rapatnya paling sebentar. Dan Nindy mah seneng aja ikut rapat. Kan ada Mas itu... Rapat dimulai sekitar jam 7an. Kita bahas sesuatu. Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam pun kita lewati. Sampai akhirnya kita merasakan ada sesuatu rasa pada perut kita yang biasa disebut lapar. Ya, kita lapar. Terakhir makan jam 12 siang. Dan sekarang jam 10 malem. Mana ini aku ngantuk banget (maklum, kemaren begadang sampe jam 4 pagi  ngerjain tugas). Kita semakin meronta-meronta, dan sepertinya rapat ini masih lama. Dan dari satu aku mendapat kesimpulan bahwa, "Saat ngantuk dan lapar yang berlebihan telah menjadi satu, hasilnya akan menimbulkan kesakitan yang luar biasa, melebihi patah hati, mungkin."
Dan setelah ditunggu-tunggu, akhirnya rapat selesai jam 12 malam. Di saat perutku benar-benar sakit, seakan untuk berjalan keparkiran aja gag kuat banget. Ini bukan hanya lapar, tapi sakitku uda mulai kumat. Andai saja kakak senior ngasih tau kejelasan acaranya, pasti gag bakal kelaparan kayak gini.
Dan akhirnya kita menuju kos, dan tempat makan yang biasanya banyak banget uda pada tutup. Cuman tinggal 1 warung nasi goreng pas di samping kos dan akhirnya kita makan di sana. Kebetulan juga ada Roni sama Ragil juga makan di sana.
Aku makan setengah, langsung ngerasa perutku semakin sakitttt banget. Mau gag aku habisin, tapi kasihan nasinya kalo dibuang. Dan akhirnya pelan-pelan aku makan. Dan perutku sampai sakit yang bener-bener sakit. Sampai jalan beberapa langkah ke kos aja aku uda gag kuat banget. Ya ampun aku sampai nangis waktu itu. Yessy sampai bingung, terus Nindy mau ngasih aku obat tapi aku gag mau.
Akhirnya aku disuruh Yessy tidur di kamarnya Nindy aja. Karena memang waktu itu keadaanku gag memungkinkan banget.
Dan pada intinya...
Kita gag jadi satu kamar berempat. Tapi aku tidur sama Nindy, terus Yessy sama Ayu.
Dan rencana-rencana yang telah tersusun secara mulus itu, juga gagal pula secara mulus.
Jangankan untuk maen gitar atau nyanyi, buat nafas aja susah banget.
Ah, sudahlah. jangan disesali. 

Besoknya kita mengganti semua rencana itu dengan makan di "Pizza H**", lumayanlah seengaknya kita bisa merefresh pikiran dan menghilangkan rasa kecewa. Meskipun rencana kemarin gagal, kita masih tetep bisa kumpul dan seneng-seneng.
Dan meskipun rencana kita gagal, kita masih pantang menyerah lho untuk mencari waktu lain hari.
Semangat yaa!!!
Kita hanya ingin bahagia kan, bagaimanapun caranya... :')
I love You, Girls...

Selasa, 25 Desember 2012

Malam Ini

Aku masih tertegun
Menyaksikan diriku sendiri
Entah apa yang membuatku bertahan di sini
Aku tau aku sakit
Aku tau aku lelah
Namun semua bisa aku tahan
Karena aku tau
Aku akan jauh lebih menderita jika tak merasakanmu
Sebentar saja
Meski dalam maya
Itu akan menjadi nyata jika kau yang melakukannya
Aku bisa saja melupakan rasa sakitku
Aku juga bisa melupakan waktu tidurku
Tapi aku tidak bisa
Tidak bisa melihatmu tidak bicara

Surabaya | 26.12.2012 | 00:15am

Senin, 24 Desember 2012

Ada yang Berbeda di Natal(mu) :'D

Meskipun tidak merayakan natal, namun aku ingin mengucapkan selamat natal untukmu. Karena aku tau, ini hari yang spesial bagimu, yang selalu kau tunggu-tunggu. Kamu suka pohon natal kan? Aku juga masih ingat, kamu suka kue keranjang... :')
Aku dengar, natalmu tahun ini berbeda ya? Ya, ada sesesorang spesial di natal mu tahun ini. Seseorang yang baik, bisa bikin kamu seneng, dan yang paling penting, dia dewasa...
Dan yang tidak kalah penting lagi, di natalmu tahun ini, kamu bisa mengajak seseorang itu ikut ke gereja...
Selamat ya!!! Aku ikutan seneng kok. Yaa, meskipun aku masih sendiri di sini.
Sekali lagi selamat merayakan natal yaa...
Semoga, kamu bisa tetap bersama dia di natal berikutnya, dan di natal selamanya...
God bless you... :'D
Tidak, aku tidak cemburu.
Mungkin karena memang aku tidak bisa cemburu.
Maksudku, bisa saja aku cemburu.
Namun tak berhak untuk berbuat apapun.
Duniamu tetaplah duniamu
Meskipun kini duniaku nyaris kau kuasai.
Tidak, aku tidak cemburu.
Sungguh, aku tidak cemburu.
Diamlah, jangan bertanya lagi!
Aku tak sanggup lagi berbohong...

RAJ (episode ke-2) Edisi:Romantis

HAHAHAHAHAHAHA....
baru nulis judul aja, aku uda ketawa dramatis begini...
Oke, sambil mengatur nafasku sisa-sisa tertawa, aku kenalin lagi aja deh. Raj itu teman sekelasku yang lucu banget meskipun dia gag ngelucu. Aku gag lebay. Tapi memang begitulah adanya. Temen-temen yang lain juga pasti ngerasa begitu. Wajahnya mirip orang india, terus badannya ala-ala bodyguard gitu deh... Ohya, nama asli: Faris Zainuddin.

Sebenernya aku juga gag ada niatan untuk nulis artikel tentang Raj lagi. Tapi karena PENGGEMARNYA RAJ yang telah tergabung dalam fans club "DIUMBARAJ" memaksa aku untuk bikin artikel, ya sudah deh...

Tapi artikel kali ini beda dengan artikel sebelumnya. Kalo yang kemaren lucu, tapi kali ini sedikit mengharukan. Jadi siapin tissue aja deh... *hiks

-Cerita Dimulai-
Saat itu kita lagi di Lab. Dan aku duduk dekat Sarah, Nindy, sama Yessy. Tiba-tiba Raj lewat, dan gag sengaja tangannya Raj nyenggol kepalanya Sarah. Sebenernya nyenggolnya gag terlalu keras sih, tapi karena mungkin badannya Raj yang gede, jadi Sarah sampai kesakitan gitu.
Ngelihat Sarah kesakitan, Raj merasa bersalah. Selain minta maaf, Raj juga bilang sesuatu yang sampai sekarang masih aku inget. Dan aku berani jamin, Nindy, Yessy, sama Sarah juga pasti masih inget.
(Sebelumnya, Raj kalo ngomong pake bahasa "aneh", jadi gag semua orang bisa memahami. Jadi ini dialognya langsung aku translate.)
Raj bilang gini, "Sakit ta? Kalo sakit, pukul aku aja *sambil nyodorin kepala*"
Sarah jawab, "Gag apa-apa kok Raj."
Raj bilang lagi, "Lho gag apa-apa, pukul aku aja. Biar sama-sama sakit."

Denger Raj bilang gitu, kita ber-4 langsung melting pemirsah!!!
Kita langsung terharu dengar kalimat terakhirnya Raj, "BIAR SAMA-SAMA SAKIT."
Sarah pun, yang tadinya kesakitan, langsung terpaku denger ucapannya Raj. Bahkan sepertinya, sebentar lagi Sarah akan mutusin pacarnya yang ada di Jogja dan lebih memilih Raj.
Selain itu, sepertinya kita ber-4 juga mengadakan pertarungan sengit untuk memperebutkan Raj gara-gara dia bilang gitu.
Sebenernya yang bikin kita terpana itu, karena gag biasanya Raj begini. Heran aja. Abis makan apa anak itu.
Hahaha...
-TAMAT-

Semoga artikel yang bercerita tentang Raj ini mampu membawa pelajaran penting bahwa:
1. Tanggung jawab itu penting
2. Ikut merasakan sakit terhadap orang yang telah dibuat sakit
3. Yang membuat wanita sembuh dari sakit itu bukan karena obat, tapi karena perhatian
4. Wanita tidak ingin membalas kesakitan yang pernah dia dapat, karena wanita hanya ingin seorang lelaki yang menanyakan keadaannya. Itu saja.
5. Orang yang biasa kita anggap hanya "lucu", pasti memilik sisi romantis.


WARNING!!!!!!
ARTIKEL INI AKU TULIS HANYA UNTUK HIBURAN SEMATA. SEMOGA TIDAK TERJADI KESALAHPAHAMAN. SALAM INSPIRASI. #JUSTFORFUN

Sabtu, 22 Desember 2012

Antara Cinta dan Buah Salak

Setiap makan buah salak, tanganku selalu berdarah. Sebenarnya yang menyebabkan berdarah bukan karena makannya. Tapi karena proses mengupasnya. Sebelum mendapatkan cita rasa buah salak yang lezat, kita harus rela berdarah terlebih dahulu dalam prosesnya. Bukankah memang seperti itu alur kehidupan?
Meski tau akan berdarah, aku tidak ingin meminta tolong siapapun untuk mengupasnya. Dan tak ingin menggunakan alat apapun. Karena aku ingin bisa sendiri. Aku ingin belajar sendiri, tanpa ingin siapapun menggantikannya. Meski tau lagi-lagi berdarah, namun aku yakin suatu saat nanti, aku bisa menikmati buah salak tanpa harus berdarah...

Sama seperti mencintai...
Meski tau bahwa mencintaimu sudah pasti berdarah lebih dulu, bahkan mungkin sampai bernanah. Namun aku tetap ingin meneruskan, dan tak ingin siapapun menggantikan posisiku. Biarkan proses ini membuatku berdarah. Bukankah berdarah hanya terletak pada prosesnya? Jika cinta sudah kugenggam, maka luka akan menjadi langka, bahkan mustahil terjadi.
Karena suatu saat nanti, aku yakin, di saat aku benar-benar sudah belajar. aku tak akan menemukan luka yang membuatku berdarah...

Jumat, 21 Desember 2012

Sepandai apapun aku berkata tidak, namun tulisan-tulisanku tak pernah sanggup berbohong...

Tentangmu Lagi? Maaf...

Entah ada berapa banyak tulisan-tulisan galau yang ada di sini.
Semua tulisan yang kamu baca, yang kamu sendiri belum tau ini untuk siapa.
Salahku memang. Seharusnya aku tidak menjadi pengecut yang hanya bisa menuliskan segala perasaan yang tak tersampaikan di sini.
Ah! sudahlah...
Aku pun tidak ingin menjadi aku yang seperti ini.
Yang cuman bisa memendam, menggalau, dan tiba-tiba menangis.
Tuhan...
Mengapa buruk sekali alur yang telah aku buat?

Setiap pertanyaan yang datang dan membuatku semakin bingung, apa yang harus aku jawab? Sesungguhnya aku pun tak begitu mengerti tentang ini.
"Kenapa kamu suka dia?"
"Gag tau. Aku sendiri gag punya penjelasan apapun kenapa aku suka dia."
"Apa kamu berharap memiliki dia, atau hanya sebatas suka?"
"Aku juga gag tau. Seharusnya raut wajah dan puisi-puisiku mampu menjelaskan semuanya."
"Kenapa harus dia?"
"Gag tau. Tapi aku merasa ada rasa nyaman, dan seperti ada kedamaian tersendiri di sini. Semuanya beda. Sangat beda."
"Nyaman? Tapi kenapa dia? Bukannya temen cowok yang lebih deket sama kamu banyak?"
 "Tapi dekat tidak selalu menciptakan kenyamanan. Bahkan saat dia tidak di sini, kenyamanan tetaplah kenyamanan. Dan kedamaian tetaplah kedamaian."
"Terus kamu sekarang gimana?"
"Aku sekarang takut. Takut jatuh cinta. Bukan, bukan takut jatuh cinta. Lebih tepatnya takut....Ah sudahlah, jangan diteruskan."
"Sebentar deh Rav! Aku ini masih bingung. Kok bisa gitu kamu suka dia?"
"Kalau saja aku bisa menjelaskan kenapa aku suka, tentu aku ingin berhenti suka sekarang. Atau kalau bisa, aku memilih untuk tidak pernah suka saja. Tapi sayangnya, aku terlanjur menjalankan yang tak pernah ku tau, dan aku tak punya rem untuk itu."
"Kenapa gag bilang aja kalau suka?"
"Karena aku terlanjur menganut prinsip tidak semua perasaan harus dijelaskan."

Sungguh...
Aku tak pernah mengerti bagaimana ini berawal.
Aku pun tak ingin ini menjadi berlebihan
Dan apabila hanya aku yang merasa, biarkan ini melebur dan meluap.
Dan apabila ada rasa yang sama, maka satukanlah, dan yakinkan hati yang sedang meragu.

Kamis, 20 Desember 2012

Fenomena Jam Kembar

01:01
... seandainya rindu bukan sekedar mitos

Tanpa bermaksud menyetujui atau menolak ramalan dan mitos. Hanya sebatas untuk kesenangan saja.
Kata orang, jika tanpa sengaja melihat jam kembar, berarti ada seseorang yang tengah merindukan kita.
Dan angka yang kita lihat, melambangkan inisial nama orang yang merindukan kita. Contoh: 01:01 berarti yang kangen inisial A. 02:02 inisial B, begitupun seterusnya...
Pasti saat kalian dan...aku melihat jam kembar, pasti langsung mikirin seseorang. Apalagi kalau inisialnya sesuai dengan sesorang yang kita harapkan merindukan kita.
Kalau memang kebetulan inisialnya pas, pasti perasaan langsung campur aduk juga.
Senang karena berfikir, "Wahh.., jangan-jangan dia beneran yang kangen aku?"
Sedih karena tiba-tiba terbesit fikiran, "Ah, ini kan hanya mitos!!!"
Yaaa...
Apapun itu. Iya atau tidak. Ini hanya mitos. Namun tidak ada salahnya jika kita berdoa, bahwa seseorang yang kita maksud, benar merindukan kita.

Aku bahagia, jika ada sesuatu pada diriku yang bisa membuatmu rindu...
Namun jangan merindu terlalu berlebihan. Karena ku tau rindu itu menyakitkan, dan aku tidak mau kau sakit di sana...

Rabu, 19 Desember 2012

Karena Kamu Tidak Tau

Kamu tidak tau...
Kapan pertama kali aku merasa gugup
Betapa jantungku seolah ingin keluar menghadapimu saat itu
Dan aku tidak bisa tidur setelahnya
Kamu tidak tau...
Bagaimana aku susah payah mengartikan arti bahasamu
Hingga aku salah tingkah, berantakan
Dan tidak tau harus berbuat apa
Kamu tidak tau...
Berapa kali aku memikirkanmu
Berapa kali aku membuka facebook dan twitter mu dalam sehari
Dan aku cemburu dengan semua teman-teman wanitamu
Kamu tidak tau...
Siapa saat ini orang pertama yang aku doakan setelah aku sholat
Hingga tanpa sadar aku menangis
Siapa orang yang aku doakan sebelum aku tidur
Hingga sampai ke alam mimpi
Dan membawaku dalam igauan yang kata orang lucu
Namun bagiku sungguh memilukan
Kamu tidak tau...
Kamu orang pertama yang menjadi topik pembicaraan bersama sahabatku
Dan aku tidak pernah bosan bercerita
Meskipun mereka bosan mendengarku membanggakanmu
Aku tetap tidak bisa berhenti
Kamu tidak tau...
Aku memenuhi catatan harianku tentangmu
Semua tentangmu, tentangmu, dan tentangmu
Kamu menjadi inspirasiku sekarang
Meskipun masih melihatmu dari belakang
Setidaknya aku masih bisa berada di dekatmu
Aku tau...
Kamu tidak akan meninggalkanku
Dan juga tidak akan mengabaikanku
Kau hanya belum melihatku
Karena aku masih di belakangmu
Dan aku belum menyapamu

Cahayamu dalam Kabutku

Malam begitu gelap
Udara begitu dingin
Aku takut
Aku mengigil
Namun kau memberiku cahayamu
Dan menghangatkanku yang hampir membeku
Kau meyakinkan aku lagi
Selalu meyakinkan aku
Tetap berada di belakangku
Menuntunku sampai tujuanku
Tak ku sangka aku membutuhkanmu
Dan semakin terbiasa
Kini kubiarkan kabut semakin gelap
Dan benar-benar menghilangkan pandanganku
Biarkan suhu begitu dingin
Dan jika nanti hingga mencapai minus
Bukankah cahaya bintang semakin terang di saat-saat itu?
Memang tak ada janji apapun dari bintang
Namun aku mencoba untuk tidak takut lagi
Selama(nya) kau ada di sini

Selasa, 18 Desember 2012

Tak Sesempurna Tuhan

Aku mengasihimu
Meski tak sesempurna Tuhan
Aku menemanimu
Meski tak sesempurna Tuhan
Aku membahagiakanmu
Meski tak sesempurna Tuhan
Aku tak sempurna
Selamanya pun tak akan mungkin sempurna
Namun untukmu...
Apapun kulakukan sepenuh hati
Tak berkurang sedikitpun
Tak kubagi setitikpun

Kamis, 13 Desember 2012

(masih) Tentang 121212

Ada yang menghancurkan sehancur-hancurnya
Ada yang membahagiakan sebahagia-bahagianya
Aku tak pernah membayangkan bagaimana melewati hari itu
Aku hanya memanjatkan doa baik
Hingga aku terbawa dalam khayalan indah
Namun air mata datang tanpa peduli tanggal bagus
Dan aku hampir menyesal kenapa aku berdoa

Seperti bahagia, sedih pun hanya sementara
Ternyata benar
Tuhan tak akan selalu membiarkan aku menangis
Pagiku gelap
Siangku gelap
Malamku gelap
Namun tengah malamku begitu terang dan mendamaikan
Hm...
Aku tak pernah menyangka
Memiliki 1 jam yang begitu indah
Bahkan sangat indah
Meski hampir melewati tanggal bagus
Setidaknya aku bisa menutupnya dengan bahagia
Sungguh...
1 jam yang bisa membuatku melupakan 23 jam di hari itu
Bahagiaku sederhana
Aku bisa tersenyum dalam tidurku
Dan itu karena kau yang membuatnya

Rabu, 12 Desember 2012

Teardrops on My 121212

Sedikit ada harapan, akan ada sejarah baru di tanggal ini. Bukan musrik, tapi kalo ada cerita unik di tanggal ini, pasti kenangannya bakal lama, bahkan selamanya.Entah cerita hari ini indah atau tidak, namun ambil saja hikmahnya...

Hari ini ada kuliah jam 10:30, dan aku terlambat.
Sebenernya jam 08:30 aku uda sampe kosnya Nindy. Tapi karena nungguin Nindy, Yessy, Ayu ngerjain laporan dan belum nge-print, akhirnya kita semua telat. Aku sebenernya mau berangkat duluan karena gag telaten liat mereka yang lama banget. Tapi gimana? Ngerti sendiri lah ya gimana posisiku.
Sampe kampus, langsung ke depan lab, di lantai 3. Di sana sudah ada sekitar 5 anak yang nunggu di depan lab. Mereka bilang kalo pintunya dikunci. Dan kita gag boleh masuk.. Jadi kita gag boleh ikut praktek hari itu. Aku shock. Nangis, pasti. Jadi yang telat itu 9 anak. Dan yang nangis cuman aku. Mereka semua tetep enjoy. Heran. Roni yang uda dapet SP2 malah nasehatin aku, "Wes gag apa-apa, hidup itu jangan dibuat lurus terus. Kita harus mencoba hal-hal baru." Hal-hal baru tidak harus negatif, kan? Jujur aja sih, aku paling gag suka terlambat. Rasanya itu malu sama diri sendiri. Aku gag pernah terlambat. Tapi pernah sekali, dikeluarin dari kelas itu pas SD gara-gara main kartu sama temenku di kelas.
Gag hanya itu. Akibatnya gag ikut praktek selain kita tercatat bolos, kita juga harus ikut kuliah tambahan dilain hari, dan harus membayar 50ribu.
Sebenernya tujuan dosen menghukum kita seperti itu, agar kita jera dan tidak mengulangi perbuatan jelek lagi. Selain itu, dosen juga mengharapkan agar kita disiplin
Kalo kita disiplin, Tuhan juga akan disiplin ngasih kebahagiaan ke kita.

Ini foto mereka. Lumayan, meskipun terlambat, setidaknya tampang kalian bisa nampang di sini.

Dari ujung : Fadly, Roni, Mbak Surya, Ayu, Mbak Nita, Ye
ssy, Nindy, Ragil
Tenang, tidak hanya itu teman-teman...
Selain membayar kompen, laporanku dapet nilai jelek banget. Gara-gara terlambat, laporanku dapet nilai... 40. Sedih. Padahal itu ngerjainnya susah, sampe malem, gag tidur. Dan tugasku itu bikin layout web dan bagus banget sebenernya. Kalo aku gag terlambat, pasti laporanku dapet nilai 80. Oh ya, itu praktikum ke-12. Harusnya dapet nilai 12, bukan 40. Biar serba 12. Soalnya laporanku ini juga ada 12 halaman. Kan keren tuh, mungkin aja Malaikat Atid mencatat "12-12-12, nilai laporan 12 halaman milik Ravita yang ke-12 dapet nilai 12."
Lalu seluruh penghuni neraka tertawa lepas. Damn!!!
Ini tugas bikin layout web, yang seharusnya dapet bagus. Hiks.
(masih) Tentang Afgan

Sejarah mengenaskan yang aku buat tidak hanya itu...
Setelah tau aku tidak layak masuk kelas hari itu, aku ke bank ngambil ATM yang belum jadi. Satu kampus, kayaknya cuman aku deh yang belum dapet. Kata pegawai bank, fotoku hilang. Jadi ATM ku belum jadi, dan harus mengumpulkan foto lagi, dan harus menunggu lagi, dan harus bersabar lagi. Yang aku heran, kenapa harus fotoku??????

Jam 16:30Aku pulang. Abis ambil motor, langsung hujan deres. Dan mau tidak mau, aku harus melakukan sesuatu yang aku benci. Yaitu, pakai jas hujan.
Kesedihan tidak hanya itu. Sampe tengah perjalanan, ternyata gag ada hujan. Malah panas banget. Dan aku dengan cupunya, pakai jas hujan sendirian. Malu banget. Biasanya aku ngetawain orang, eh sekarang aku pasti yang diketawain.
Mana pas sampai rumah ada tetangga rempong nanya, "Lho, kok pake jas hujan? Di mana ada hujan.?"
Aku cuman jawab dalam hati, "Yang hujan mataku. Saking deresnya, aku sampai pake jas hujan."

Setelah pulang, aku makan. Setelah makan, aku curhat ke ayah sama ibu tentang terlambat tadi. Dan ibuku tidak menjawab apapun. Cuman diam. Sedangkan ayahku menjawab satu kalimat aja, "Jangan diterusin berteman sama anak kayak gitu."
Mereka teman baikku, Yah. Aku yakin kok, setelah ini aku dan mereka gag akan telat lagi. Aku gag bakal bosen ngingetin mereka. Janji.
Entahlah, aku juga gag ngerti kenapa hari ini ayah sama ibu tidak mendamaikan hatiku. Padahal biasanya mereka gag gitu. Dan aku nangis lagi.

Aku mencari hiburan lain, biar aku gag nangis. Terus aku inget, tadi Roni nyuruh aku buka blognya yang baru 2 minggu itu. Dalam pikiranku, pasti blognya lucu banget. Karena dia emang orangnya lucu. Pas aku buka blognya, ternyata blognya mengharukan. Aku salah presepsi, dan aku nangis lagi.
Bahkan sampai sekarang aku nangis. Ini keyboard uda pada basah.
Aku juga gag ngerti kenapa aku gampang banget nangis. Padahal aku ngerti kalo kebanyakan nangis itu bikin kepala pusing. Tapi ya tetep aja, aku nangis.

Meskipun lagi nangis, tapi aku seneng masih bisa nulis. Setidaknya aku bisa cerita ke kalian.
Pada intinya, 121212 sama saja dengan hari biasanya. Hanya angkanya saja yang unik.
Hari indah, atau hari buruk, itu sebenarnya kita sendiri yang membuat. Itu serangkaian hasil yang pernah kita kerjakan.
Aku tidak ingin mengatakan bahwa hari ini hari sialku. Karena aku yakin, Tuhan tidak akan membuatku sial. Meskipun menyedihkan, tapi aku yakin akan ada banyak pelajaran yang aku ambil dari 121212 ini.
Sejarah baru aku buat di tanggal ini. Meskipun sedih, nanti kalau uda jadi dewasa dan sukses, pasti bisa dibuat cerita.
Bersama mereka, teman baruku, yang akan menjadi teman selamanya. Aamiin. :')
Love you, Guys...
Multimedia Broadcasting 2012, Sensasional Community... :**

Sabtu, 08 Desember 2012

Suatu Hari Nanti

Suatu hari nanti
Saat pertemuan bukan sekedar pertemuan
Saat pertemuan menjadi istimewa
Saat pertemuan menjadikan getaran yang indah
Dan tatapan yang tak dapat membuat berpaling

Suatu hari nanti
Saat kalimat cinta diucapkan untuk pertama kalinya
Saat genggaman tangan hanya milik berdua
Saat kita semakin dekat
Dan tak ada yang kita inginkan selain berdua

Suatu hari nanti
Saat aku mengenalkanmu pada ayah ibuku
Saat kau mengajakku ke rumahmu
Saat mereka bertemu
Dan saat mereka ikut bahagia

Suatu hari nanti
Saat aku melihat tanganmu gugup berjabat dengan ayahku
Saat aku duduk di sampingmu dengan air mata haru
Saat janji telah kita ucapkan
Dan hari itu adalah hari paling bersejarah dan satu-satunya

Suatu hari nanti
Saat kita sudah berada dalam satu atap
Saat kau menjadi imam sholatku
Saat masakanku menjadi makanan favoritmu
Saat aku merapikan kemejamu dan mengantarmu sampai pintu
Dan aku mengatakan, "Cepat pulang, aku tidak bisa tidur jika kau belum datang."

Suatu hari nanti
Saat kita tak lagi berdua
Saat datang malaikat kecil kita
Saat rumah kita menjadi sangat berisik
Dan saat nama kita berubah menjadi ayah dan ibu

Suatu hari nanti
Saat Hari Minggu menjadi hari terindah
Saat kita melihat mereka bermain pasir pantai
Saat kau memilih hanya duduk di sampingku
Dan kau membuatku meleleh bersama senja

Suatu hari nanti
Saat rambut mulai berubah warna
Saat mata tak begitu jelas melihat
Saat pendengaran perlahan berkurang
Dan kita akan selalu tetap memuji karena cinta tak mengubah apapun

Suatu hari nanti
Saat kita berhasil melihat mereka dewasa
Saat kita berhasil menua dalam satu atap
Saat kita berhasil menepati janji sehidup semati
Dan saat kita damai bersama dalam surga-Nya

Jumat, 07 Desember 2012

Tak Ada yang Salah

Ini percakapan dalam facebook beberapa hari yang lalu. Yang tiba-tiba menurutku, menarik sekali untuk dibuat artikel. Sebelumnya, maaf yaaa. :D :p

Ade : Katanya naksir, tapi kok cuek?
Aku : Soalnya yang ditaksir gag peka
Ade : Itulah salah satu penyebabnya.
Aku : Terus yang salah, yang naksir apa yang ditaksir?
Ade : Ya gag ada yang salah...

 Ya, memang benar kata temanku itu. Naksir orang itu gag ada yang salah. Jangankan naksir, mencintai orang itu juga gag salah kok. Meskipun mencintai orang yang sudah memiliki pasangan pun, gag salah. Ya, gag ada yang salah dalam mencintai. Karena mencintai itu dengan perasaan, dan perasaan itu tak berlogika.
Kalo yang ditaksir gag peka, ya bukan salah yang ditaksir juga. Salah sendiri yang naksir gag bilang kalo lagi naksir. Tidak semua orang yang kita taksir, memiliki indra keenam, dan memiliki keyakinan yang kuat kalo dia sedang ditaksir.
Menaksir atau mencintai duluan itu wajar. Itu tanda bahwa kita normal.
Yang salah itu, naksir orang tapi gag berani bilang. Iya kan, De?
Jadi, para pembaca yang sedang mencintai dan memendam rasa, SPEAK NOW yaa!!!
"Kalo ditolak gimana, Rav?"
Move on. Dan kalian harus memperbaiki diri, menghebatkan diri, agar orang yang nolak kamu itu menyesal.
Paham, saudara-saudara???

Semoga menginspirasi, dan kita semua dimudahkan dalam urusan cinta-mencintai. Aamiin.

Pacaran itu... (?)

Ehm, ehm.
Topik kali ini agak tegang. Haha...
Aku nulis ini, karena sedang bingung dengan cara pacaran orang yang bermacam-macam. Aku bingung, tentang pikiran 2 sejoli, yang membuat komitmen yang aneh-aneh dalam berpacaran. Aku bukannya mau kepo, atau ngurusin urusan orang lain. Tapi aku "sedikit" ingin memprotes kepada Tuhan, kenapa ini bisa terjadi?

Pertama.

Ada banyak orang yang pacaran, bahkan sampai menikah. Namun diantara mereka, tidak ada rasa cinta sama sekali. Atau ada cinta, namun hanya dalam satu pihak saja.
Biasanya sih, karena dijodohkan. Ada juga alasan yang lain.
Aku pernah denger dari temenku sendiri, "Aku lho gag ada rasa sama pacarku."
Aku jawab, "Lha terus ngapain pacaran?"
Dengan enteng, bahkan sangat enteng, dia menjawab, "Dari pada gag punya pacar."
Aku kira, tujuan pacaran itu sebagai salah satu proses menuju dewasa, atau masa pendekatan sebelum kita menuju pernikahan. Ya, pernikahan. Menikah dengan orang yang kita cintai, dan yang mencintai kita.
Terus kalau pacaran karena "Dari pada gag punya pacar?" Terus buat apa dong? Cuman pengen dipamerin ke orang lain? Atau gensi ngejomblo?
Apa kamu tau, bagaimana perasaan orang yang mencintai pacar kamu, setelah dia tau bahwa orang yang dicintai itu sedang berpacaran dengan orang yang tidak memiliki rasa yang sama? Complicated.

Kedua.

Ada dua orang yang saling mencintai, namun belum bisa atau tidak bisa bersama (pacaran, bahkan menikah). Alasannya banyak. Yang paling umum, karena tidak ada restu orang tua. Dan yang paling menyedihkan, karena dikedua pihak itu tidak ada yang berani jujur.
Aku cinta kamu, kamu cinta aku. Rasa kita sama.
Namun kau dan aku belum tau. Andai saja salah satu diantara kita ada yang berani menanyakan, "Bagaimana rasamu?"
Entah siapa yang salah. Saat dua hati memiliki rasa yang sama, namun semuanya masih takut dan ragu. Takut mengetahui jika cintanya nanti bertepuk sebelah tangan, dan ragu jika dia memiliki rasa yang sama. Lalu mereka hanya saling menunggu satu sama lain, sambil berdoa memohon kepada Tuhan, tanpa tindakan. Pengecut.
Setiap orang memiliki definisi sendiri tentang pacaran, dan tujuan orang berpacaran itu berbeda-beda.
Kita tidak mengerti benar tentang cinta, atau rencana Tuhan pada kehidupan kita nanti. Kita juga tidak akan mengerti bagimana Tuhan menjodohkan hamba-hamba-Nya.Semoga kita dipertemukan dengan orang yang kita cintai dan yang mencintai kita, yang diantara kita tidak akan saling menyakiti.

Jika dia masih jauh, atau antara hati kita masih ragu, semoga Tuhan segera membuatnya yakin. Jangan biarkan dua orang yang saling mencintai, tidak bisa bersama...
Dan jangan biarkan pula, dua orang yang tidak saling mencintai, bisa bersama...

Ravita, Vinna, Sarah

Bagiku, tidak ada yang menarik dalam mall, kecuali jika aku menikmatinya bersamamu...

Vinna sama Sarah, mereka termasuk teman dekatku semasa SMK. Vinna, kita beda agama memang. Tapi aku nyaman banget berteman sama dia. Meskipun kita uda jarang ketemu, tapi setiap hari kita smsan. Dan kalo sama dia, selalu ada ajah yang kita omongin. Dia ngerti aku banget. Meskipun aku gag ngomong, dia selalu ngerti duluan.
Kalo Sarah, aku biasa manggil dia Endel. Hm, ada yang bilang dulu waktu masih sekolah, kita itu kayak kakak adek. Ada juga yang bilang kalo kita itu kembar. Soalnya kita selalu kompak. Kadang gag sengaja pake baju kembar, kadang juga tiba2 dandanan kita sama. Terus kalo denger cerita sedih, kita juga kompak nangis. Haha... (jadi kangen masa sekolah dulu)

Dan diantara kesibukan kita. Aku kuliah, Endel sama Vinna kerja. Kita selalu mencar-cari waktu untuk ketemuan. Dan jadwal kita susah banget kompak. Jadi untuk bisa ketemu itu, emang susaaaahhhh banget. Sampe akhirnya kita nemuin waktu.
07 Desember 2012
Kita rencana ke mall. Sebenernya males banget ke sana. Ya, aku bukan tipe orang yang suka ke mall. Mending pergi ke tempat lain, taman mungkin. Atau di rumah ajah. Tapi mereka milih mall. Ya udah. Sepulang kuliah jam setengah 5, aku ke rumah Endel. Tapi dia masih belum pulang kerja. Jadi aku nunggu di rumah dia sambil ngobrol sama mamanya.
Setelah dia pulang, dia mandi, terus aku juga numpang mandi di sana. Jam 7 kita berangkat. Vinna uda nunggu di sana.
Aku boncengan sama Endel, sambil nostalgia. Ketawa-ketawa di jalan.
Aku bilang, "Aku kangen sama kamu lhoo... Kamu gag kangen aku ta?"
Dia jawab, "Kangen lah, Rav..."
Uh, mengharukan sekali. Jadi pengen balik pake seragam putih-abu abu lagi.

Sampai sana, ketemu Vinna. Terus kita bingung mau kemana. Endel punya ide buat nyari Triana. Karena kabar terakhir, dia kerja di sini. Btw, Triana itu temen deket kita juga. Kita biasa manggil dia Mama.
Kita mencari-cari seperti anak yang mencari orang tuanya. Apalagi aku. Teriak-teriak sambil bilang, "Mama mana? Mama mana?"
Setelah lama mencari, akhirnya kita ketemu. Seperti biasa, kita heboh. Haha...
Kita nostalgia juga bentar. Gag bisa lama. Karena kita juga gag mau berisik di tampat kerjanya.

Abis dari mama, kita nganter Vinna nyari celana jeans. Setelah dapet, kita makan. Ohya, hari itu aku ditraktir. Makasi ya :*
Sambil makan, kita curhat-curhat. Biasanya cuman curhat lewat SMS, sekarang live. Sempat nangis juga di sana, dikit. Ya gimana? Selama ini aku cuman mendem sendiri. Dan malam itu, aku bisa bagi ke mereka. Dan hanya dengan mereka, tak ada yang ku tutupi.
Diantara curhat-curhat itu, aku juga kadang ngelawak-ngelawak dikit. Dan aku seneng, ternyata mereka juga masih suka dengerin lawakanku. Hahaha...

Dan bahagia hanya terasa sebentar.
Tiba-tiba jam 10 malem. Padahal masih pengen ngobrol. Kangennya juga belum ilang. Tapi kita harus pulang. Huhuhu...

"Bye-bye Vinna, bye-bye Endel. Sukses ya buat kalian. Semoga tahun ini, SNMPTN berpihak pada kalian.
Semoga juga, cerita cinta kita segera berakhir bahagia. Dipertemukan dengan lelaki baik sesegera mungkin. Yang tidak tega melihat kita menangis. Aamiin."

Meskipun jiwa tak dapat selalu bertemu, pastikan hati tetap menyatu.
Meskipun kini temanku sudah semakin banyak, namun kupastikan, kalian tetep salalu menjadi temanku.
Kalian teman lamaku, memang. Namun tak ada yang namanya mantan teman. Kalian teman selamanya.
Makasi. Setiap cerita kecil yang pernah kita buat, aku terkenang abadi di sini, di dalam hatiku... :')

Sabtu, 01 Desember 2012

Ku Butuh Damai

Aku tak ingin takut sebenarnya
Namun tak ada yang bisa membuatku berani saat ini
Ancaman di luar tak hanya mengerikan
Namun bisa saja memutus aliran darah sewaktu-waktu
Langit begitu gelap
Hujan semakin deras
Bukan payung yang kubutuhkan
Adakah yang bisa membantuku menutup telinga?
Atau memberiku suatu yang bisa kudengar?
Dan suara yang bisa membuatku lupa?
Sebab suara petir tak pernah mendamaikan
Sekarang...
Aku benar-benar takut keluar rumah
Biarkan aku di dalam saja
Membuka pintu bagi yang datang
Memberi keteduhan bagi yang kepanasan
Memberi kehangatan bagi yang kedinginan
Biar ku simpan saja dalam draft, sebagai pesan yang tak tersampaikan. Itu lebih baik. Dari pada harus ku kirim, namun tak kau balas, padahal telah terbaca.

Aku Jadi Anak Kost?

Gag pernah sedikitpun terlintas di fikiranku, untuk jadi anak kos. Ya, meskipun aku pengen banget tinggal di apartement sebenernya.
Jarak dari rumah, ke kampus sekitar 18km (aku pernah cek). rata-rata perjalanan, 45 menit. Maklumlah, jalan di Surabaya gag pernah woles. Alias selalu macet. Pernah juga nyampe kampus dengan waktu 30 menit. Tapi harus bringas di jalan, terus ngebut ala Valentino Rossi gitu. Kalo pengen nyampe 20 menit juga bisa. Tapi kalian harus bener-bener ngebut, nrabas lampu merah, bahkan kereta, atau harus rela di bel-bel sama sopir truk. Susah kan?
Intinya, jarak antara rumah dan kampus, jauhhhh banget.
Sampai pada suatu hari, ada acara kampus yang mengharuskan mahasiswanya untuk sampai sana jam 5 pagi. Iya, jam 5 pagi. Di saat dunia masih dikuasai oleh bunyi ayam jantan.
Bisa bayangin sendiri dong, aku berangkat dari rumah jam berapa?
Akhirnya, aku memutuskan untuk nginep di kos temenku, yang jaraknya deket banget dari kampus.
Hari Sabtu malam, sekitar jam 7, aku sampai di kos Ayu. Nindy juga sekalian nginep di situ. Jadi, sekamar ada 3 orang. Kita seru-seruan, dan sok asik gitu. Sebenernya kita ada acara keluar. Tapi karena hujan lagi deres banget, akhirnya kita cuman curhat-curhatan, gosip, terus nonton film. Dan jam 12 malem aku tepar duluan.
Alarm sudah aku pasang jam 4 pagi. Berharap besok kita ontime.
Begitu jam 4, alarm bunyi. Nindy sempet bangun, tapi tidur lagi. Begitupun juga aku. Kesalahanku adalh, pake lagunya Afgan untuk suara alrm. Jadi gag malah bangun, tapi semakin merasa di nina bobo.
Sampai akhirnya, aku bangun duluan, setelah mimpi Edward Cullen yang hampir saja ngerubah aku jadi vampir. Aku bangun, ngecek handphone ada 7 sms. Dan pas liat jam. Hha? jam 05:06.
Well, kita terlambat.
Tapi gag masalah. Masih ada yang jauh lebih telat.
Sampai kampus, kita kerja bakti. Seru. Uda lama gag begini.
Haha...
Kerja bakti selesai jam 9 pagi, setelah itu kita ke bazar, dan nonton konser. Karena aku gag terlalu suka keramaian yang semacam itu, akhirnya aku memutuskan untuk pulang duluan.

Jadi inti dari artikel ini...
Aku belum siap jadi anak kos. Ternyata, jadi anak kos itu gag semudah yang dibayangkan. Tinggal sendiri, gag ada orang tua. Kalo sakit sapa yang minumin obat, kalo kedinginan sapa yang bikinin teh, kalo capek sapa yang mijitin, kalo masuk pagi sapa yang ngebangunin, sapa yang bikin sarapan?
Ternyata aku masih butuh orang tua. Aku semakin sadar betapa pentingnya mereka, setelah aku nginep di kos temenku.
Meskipun pada akhirnya setiap orang dituntut untuk mandiri, tapi aku masih belum siap kalau sekarang. Aku masih butuh belajar.
Pelan-pelan, akan tiba saatnya nanti, di saat aku benar-benar mandiri. Aamiin.
Sayangi orang tua mu selalu, yaaa...

Senin, 26 November 2012

Gag Fokus

Jadwal kuliah, 08:00-16:30.
Setelah itu, masih belum boleh pulang. Karena jam 18:00-20:00 ada pengkaderan.
Sebelum pengkaderan, aku sama Nindy cari makanan. Karena emang kita laper banget waktu itu. Awalnya, kita mau makan nasi aja. Tapi karena kita lagi gag punya uang hemat, akhirnya kita memutuskan untuk beli gorengan ajah.
*di tempat penjual*
Nindy : Mas, beli molen 5ribu.
Mas Penjual : Iya, Mbak...
Nindy : Lho Mas, itu apa? *sambil nunjuk salah satu jenis gorengan
Mas Penjual : Oh, itu namanya "Pisang Aroma"
Aku : Hha??? PISANGNYA ROMA?
*hening*

-TAMAT-

Jumat, 23 November 2012

Raj

Artikel kali ini, mau bahas tentang Raj. Sebenernya gag ada pikiran untuk bikin artikel begini. Tapi karena banyaknya permintaan dari temen, ada juga yang penasaran siapa si Raj itu, ada juga yang mengira aku ada suatu rasa sama dia, yaudah deh. Demi kalian, aku nulis artikel ini. Toh aku juga tidak ingin terjadi kesalahpahaman.

Well, cerita dimulai. Sebelumnya, aku pengen ketawa dulu. HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA.....
Hanya orang berjiwa tangguh yang tidak tertawa jika melihat atau mengingat Raj.
Aku kasih foto dulu deh.
Ambil dari facebook.













Aku juga gag tau kenapa dia pake foto profil diputer begitu. Uda buram, ambil dari fb gambarnya makin buram, terus diputer lagi. Haha...
Kita cerita dari awal dulu.
Awalnya aku gag sadar kalo aku punya temen sekelas yang unik. Jadi pernah, 2 hari masuk kampus, temenku yang namanya Yessy bilang, "Hhe, anak itu lho mirip india ya wajahnya. Terus badannya itu besar, tapi masih kayak anak kecil."
Dulu aku gag seberapa peduli. Tapi hari, makin hari, aku termasuk teman-teman yang lain, mulai tersadar akan keunikan yang dimiliki Raj. oh ya aku lupa bilang. Sebenernya, nama asli Raj itu, Faris Zainudin. Tapi karena dia mirip orang india, jadinya dipanggil Raj deh.
Dia itu lucu banget, meskipun dia gag ngelawak.
Pernah sewaktu di kampus ada acara kayak pelatihan dasar gitu 3 hari. Kita di kelompokkan jadi 20orang dalam satu ruangan. Hari kedua sama hari ketiga sebenernya aku pengen gag ikut acara itu. Soalnya boring abis. Tapi karena ada Raj, kita jadi terhibur. Beruntung.
Pernah juga waktu rapat, aku sama Nindy bosen banget. Terus sewaktu Raj dateng, belum 1 menit kita langsung ketawa. Ajaib kan? pahalanya Raj banyak tuh bisa bikin orang ketawa gitu.
Hahaha...
Bahkan waktu aku nulis artikel ini aja, aku ketawa-ketawa gag jelas.
Tapi emang beneran, Raj itu lucu. Doyan banget ngomong, "Diumbar ae wes." Dia mahasiswa paling woles menurutku.
Kemaren juga ada yang nanya aku, "Raj itu siapamu?"
Aku cuman jawab, "Temenku."
Ya, Raj itu temenku. Sebenernya banyak kok yang nge-fans Raj. Tapi mungkin, aku sama Nindy ang paling fanatic. Sampe kita bikin fans club, "DIUMBARAJ."
Kita juga rencana mau maen ke rumah Raj. Karna penasaran ajah, gimana "bentuk" orang tuanya dia.
*dialog*
Aku : Raj, Rumahmu di mana?
Raj : Jl.Sikatan
Aku, Nindy : HAHAHAHA
Aku : Gag ada Jl.Sabunan?
Raj : Gag ada...
Aku, Nindy : HAHAHAHA
Nindy : Raj, kita pengen maen ke rumahmu, boleh?
Raj : Lohhh, rumahku lagi dibongkar.
Aku, Nindy : HAHAHAHA
Aku : Lha terus kamu tinggal di mana?
Raj : Ya di situ. Diumbar ae wess...
Aku, Nindy : HAHAHAHA

Pokoknya, tiap Raj ngomong, kita pasti ketawa.
 Ohya, aku juga ada foto lucu tentang Raj. Ibuku aja sampe ketawa tak liatin foto ini.










Itu foto temen-temen sekelas. Dan Raj, GAG PERNAH LIAT KAMERA. Aku juga gag tu kenapa dia begitu. Entah caper, atau pengen menghibur. Whatever lah

Jadi intinya, Raj itu baek, sama lucu. Kita, termasuk aku, emang suka sama Raj. Tapi rasa suka itu berbeda-beda. Dia temanku. Dan untuk suka antara "cewek dan cowok", harus dibedain.
Jadi santai aja. Gag usah salah paham atau mikir yang macem-macem. Buat seneng-seneng ajah.
Dan sebenernya, Raj juga tidak terlalu lucu tanpa kalian yang meladeni. Aris, Febri, Ganyonx, dll, dia yang membuat Raj semakin total lucunya. Makasih yaa, kalo gag ada kalian, aku pasti sudah lupa bagaimana cara ketawa.

Aku sayang kalian semua, Multimedia Broadcasting A, Sensasional Community... :*
Salam Broli, simi-simi... :***

Kamis, 22 November 2012

Janji. Sebuah kata sederhana, yang menjadi rumit, jika ditambahkan kata ingkar di depannya...

Cerita Baru, Pengalaman Baru :)

Surabaya, 22 November 2012.
Awalnya, aku kira hari ini bakalan biasa ajah. Bangun tidur, update status bilang selamat pagi, ke kampus, ketiduran di lab, nggodain Raj, ketawa ngakak, pulang, ngerjain laporan, galau sebelum tidur, mimpi, udah cuman itu ajah. Tapi hari ini enggak. Ada cerita baru di hidupku, yang belum pernah aku alami sebelumnya.
1. Kena Tilang
Di daerah rungkut industri ada operasi kendaraan roda dua. Ditanya STNK, sama SIM. Awalnya, aku deg-degan karena gag punya SIM. Tapi aku berusaha untuk tetap tenang. Sudah ada banyak pengendara motor di depanku yang antri diperiksa. Ada juga diujung ada pengendara motor yang bermasalah. Di sana ada 4 polisi yang bertugas memeriksa. Aku mencari, polisi mana yang kira-kira baik hati, dan yang gag tegaan sama orang. Dan akhirnya aku menemukan polisi pilihanku. Bapak-bapak berumur sekitar 40an, yang aku yakin bahwa beliau akan bersahabat denganku hari itu. Akupun antri di barisan bapak polisi itu. Dan aku juga memasang wajahku yang paling melas, nyaris seperti nangis.
Aku : *nyodorin STNK*
Dia : belum punya SIM?
Aku : Belum :(
Dia : Ya, padahal aku ingin memiliki Surat Izin Mencintaimu.
(Bukan ding, bukan gini percakapannya. Ini mah gombalan dari gebetan.)
Yang bener gini.
Aku : *nyodorin STNK*
Dia : belum punya SIM?
Aku : Belum :(
Dia : Yaudah yaudah. *sambil ngasih aku kode untuk jalan terus*
Aku : Makasih, Pak :')
Yess, aku lolos tanpa syarat. Haha... Seneng abis. Modusku berhasil. Love you deh Pak Polisi. muach muach.

2. Bolos Kuliah
Tidak pernah sedikitpun terpikir dibenakku, untuk pernah bolos kuliah. Ya, bahkan waktu masih sekolahpun aku gag pernah bolos. Meskipun kadang aku malas, tapi aku paling benci bolos sekolah. Tapi kalo libur sekolah ataupun pulang cepet, aku seneng.
Ceritanya gini. Setelah kuliah Dasar Komunikasi Massa, kita dapet pengumuman bahwa hari ini gag ada kuliah Web, dan kuliah akan diganti hari Jum'at besok. Kita bisa langsung pulang jam 2. Dan aku yakin, aku yang paling bahagia dapet berita itu.
Aku pulang dengan ceria, senyum-senyum, pokoknya seneng deh.
Setelah menempuh perjalanan 45menit, akhirnya aku sampai rumah. Sampai rumah, aku cek handphone. Ada 16 panggilan tak terjawab. Bussyet. Kok aku gag kerasa sih kalo ada telefon. Ada apa ini? Fida telefon. Bilang kalo ternyata hari ini, jam 14:30 ada kuliah Web, dan kita di suruh balik. Mampus. Sekarang jam 14:23. RUMAHKU JAUH!!! Ya Allah... Mana di luar lagi hujan. Pas banget. Aku bingung, terhimpit. Yaudahlah, bolos ajah. Aku memutuskan untuk ganti baju, terus tidur. 15:17 Lonna SMS, bilang kalo kuliah dimulai jam 15:30. Ogah ah, aku uda terlanjur ngambek. Males kuliah. Sebenernya sedih gag bisa ikut mata kuliah itu. Tapi gimana? :(
Entah apa alasan Pak Dosen yang tiba-tiba bilang gag ada kuliah, terus tiba-tiba juga bilang ada kuliah. Haduu, bikin pusing. Padahal udah asik seneng-seneng, eh malah dibikin galau. PHP banget tau gag!!!

Yaudahlah...
Anggap saja ini sebagai kesialan yang mengasikkan. Setidaknya ini cerita baru di hidupku. :)
Pelajaran yang dapat dipetik dari cerita di atas:
1. Segera mengurus SIM. Kalo gag mau mengurus SIM, harus pintar-pintar merayu Pak Polisi.
2. Jangan menjadi mahasiswa mulihan (baca:gampang pulang). Harus stay di kampus terus. Jaga-jaga kalo ada dosen galau.
3. Kalo lagi di jalan, HP-nya di pegang. Biar ngerti kalo ada telefon atau SMS. Masak panggilan tak terjawab sampai 16 kali gag ngerti? Atau kalo perlu, naik motor sambil ngeliat HP terus. Nabrak, nabrak deh tuh *emosi
(Dan yang ke-4 adalah... ini pelajaran yang paling bener. Pasang kuping, buka hati. Saranku yang ke-4 ini harus benar-benar diterapkan. Ciyus.)
4. Jika saat ini kita masih berada di bawah, dan masih bergantung atau butuh orang lain, yasudah jalani saja meskipun kita sering dibikin kecewa. Toh memang keadaannya seperti itu, mahasiswa butuh dosen. Saya tidak tahu apakah dosen juga membutuhkan mahasiwa. Karena saya belum jadi dosen. Tapi yang jelas, manusia saling membutuhkan. Dan jika nanti, kedudukan kita sudah ada di atas, di saat kita dibutuhkan banyak orang, jangan balas dendam atas perlakuan buruk yang dulu pernah kau dapat. Tetaplah untuk tidak mengecewakan orang lain, meski dulu kau sering dikecewakan. Tetap berbuat baik, meskipun mereka belum baik, karena Tuhan selalu baik. *terharu *tissue mana tissue

Aku seneng, meskipun aku sedih gag bisa ikut kuliah, setidaknya aku bisa sharing tentang pengalaman, dan bisa memberi kalian kuliah hari ini. Hahaha...
"Kesedihan bisa menjadi kebahagiaan, jika kita mau mengubahnya."

Kamis, 15 November 2012

Aku dan Caraku Mencintaimu

Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk mencintai. Dan inilah caraku mencintaimu. Sederhana, dan tak banyak yang tau...
Aku tak begitu pandai menyembunyikan perasaanku, memang. Karena ekspresiku jujur. Orang lain akan cepat tau bagaimana perasaanku, atau moodku. Tapi mereka tidak mengerti benar siapa aku, dan mengapa aku begitu.
Terlalu ribet menjelaskan tentang perasaan. Karena memang seharusnya perasaan tidak perlu dijelaskan kan?
Mencintai bukan keputusanku. Karena mencintai bukan soal keputusan, melainkan soal perasaan.Kau begitu sering mendengar keluhanku. Tapi kau tak juga mengerti.
Saat kau mengatakan, "Jangan galau," perasanku campur aduk. Aku senang kau memperhatikanku, mencemaskanku. Namun semakin kau sering mengatakan itu, justru galau ku semakin menjadi tak terbendung dan tak terkontrol.
Aku belum begitu pandai untuk mengerti apa itu cinta, atau bagaimana memperlakukan orang yang aku cintai. Karena sekali lagi, aku punya cara sendiri untuk mencintai.
Seperti ada yang salah pada diriku. Aku pun merasa begitu, kadang.
Aku tidak bisa jika seperti yang lain. Yang dengan mudah mengatakan perasaan. Aku juga tidak bisa seperti mereka yang setiap saat berterus terang memujamu, yang setiap saat berkata dengan jujur kepadamu bahwa kau tampan. Ya, aku tidak bisa begitu. Yang aku bisa hanya bicara dengan Tuhan, "Tuhan, dia begitu tampan. Semoga hatinya pun begitu."
Hanya sebatas itu. Maaf. Bukankah memang wanita ditakdirkan untuk begitu. Memendam, menunggu, dan mendoakan.
Kalaupun kamu belum mengerti apa yang aku rasakan, biarlah. Tapi Tuhan tau, Tuhan tau apa yang aku rasa, yang aku inginkan, dan yang aku butuhkan. Tuhan tau, Tuhan tau siapa yang paling tulus. Tuhan tau semuanya.
Nanti, akan tiba saatnya Tuhan memberitahumu.
Nanti, akan tiba saatnya perasaan itu ada di hatimu juga. Agar kita sama-sama merasakan.
Bukankah seharusnya cinta ada di kedua belah pihak? :')

Rabu, 14 November 2012

Jika kau merasa tidak ada yang bisa membahagiakanmu, mungkin kau yang harus membahagiakan mereka lebih dulu. Maka biar Tuhan yang akan membahagiakanmu setelahnya. Semoga.

Aku Untukmu

Saat aku memutuskan untuk keluar rumah sendirian
Tanpa peduli bahwa malam sungguh gelap
Ku tetap menerjang hujan
Mengalahkan segala rasa takut
Saat petir ingin menyambarku
Atau badai yang ingin menghantamku
Untukmu, aku tak pernah mengeluh
Untukmu, aku tak ingin takut
Dan aku telah sampai pada tujuanku
Kau tepat di hadapanku sekarang
Namun...
Kau belum tersentuh olehku
Mengapa masih terasa begitu jauh
Susah payah ku ada di sini
Jangan berlalu
Sebelum kau benar-benar melihatku
Sebelum kau mengerti
Bahwa aku di sini untukmu

Selasa, 13 November 2012

Nagasari Hoax -,-

Ini cerita nyata, atau dalam bahasa gaul berarti, TRUE STORY. Ini cerita ditulis karena rasa patah hati yang belum sembuh akibat di-PHP-in sama nagasari. Untuk yang belum tau, nagasari itu kue atau jajanan dari jawa yang terbuat dari tepung beras (insyaAllah). Berisi pisang, dan dibungkus daun pisang. Hmm, gimana ya? ya pokoknya gitu lah. aku bingung jelasinnya. Kalian cari di google aja. Atau mending kalian baca cerita ini aja deh. Bismillah lucu.


Di suatu hari yang PANAS cerah, terdapat 2 mahasiswa lapar. Dia bernama Ravita dan Surya. Saat itu mereka ingin naik ke lantai 3 menemani seorang teman untuk mengerjakan tugas.
Dengan rasa lapar yang cetar membahana, mereka menaiki tangga, selangkah -- demi selangkah. karena terlalu lapar, mereka menaiki tangga itu dengan bergandeng tangan, karena takut jatuh. Backsound: "Two is Better Than One", (bentar, ini lapar atau nge-lesbi).
Well, setelah sampai tangga terakhir, mereka melihat ada seorang cewek yang sedang makan makanan yang berwarna putih, dan dibungkus daun pisang. Ravita dan Surya pun memasang wajah mupeng. Dalam benak mereka, "Sungguh lezat sekali nagasari itu." Ditambah ekspresi dari cewek yang makan nagasari itu seperti... WOW!!! tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Cewek itu sangat menikmati makanan yang ada digenggamannya. Lantas Ravita dan Surya pun memiliki ide untuk bertanya di mana dia membeli nagasari tesebut. Langkah pun dipercepat. Tak sabar ingin mendapatkan makanan lezat itu. Langkah semakin dekat. Jarak mereka dengan target pun hanya tinggal beberapa langkah.
Namun... Saat target nyaris didapatkan, kedua mahasiswa lapar itu pun tidak jadi bertanya. Mereka langsung berjalan dan melewati target. Mereka berdua saling memandang. Lalu Surya tertawa terbahak-bahak. Sedangkan Ravita mual dan muntah-muntah, setelah mengetahui bahwa itu bukan nagasari, tapi... LONTONG.

#SadEnding

---TAMAT---

Minggu, 11 November 2012

Temans-Temans :*

Lutfi lagi sholat, terus nitip laptop ke aku. Hari gini gag ada yang gratis lah ya. Yaudah deh, aku pake blogging. Well, ini pertama kalinya aku blogging di kampus. Nulis-nulis, sambil ndengerin temenku bercanda gag jelas. Tapi aku suka. Haha...
Ini Bu Widi mana sih? Gag masuk-masuk.
Oke deh, kita kenalan aja dulu sama sebagian temenku.
ini yang di sebelah kiriku ada Ade, kanan ada Roma, depan ada Zein sama Mbak Nita. Terus sebelah kirinya ada Febri yang ngelawak jayus, tapi tetp ae aku ketawa.
Raj... Dia "terletak" jauh banget dari aku. Dia lagi tidur di pojokan. Haduuu, anak itu.
Btw, aku kangen sama temen SMK ku. Kita dulu juga pernah kayak gini kan? Kalian sekarang lagi apa? Apa kalian juga kangen sama aku? :')
Oke, udah dulu yaa...
Yang punya laptop uda dateng tuh... :p

Sabtu, 10 November 2012

Pelangiku

Pelangiku...
Cuaca sedang mendung
Dan kau semakin rajin menemuiku
Aku senang kau di sini, sungguh
Namun mengapa kau hanya datang seusai hujan di mataku
Seusai panas di hatiku
Pelangiku...
Kau membuatku ingin selalu bersedih
Sebab jika ku bahagia, kau tak ada di sini
Pelangiku...
Badaiku menjadi tenang
Mendungku semakin terang
Ada setitik cahaya dalam kabutku
Ada sedikit warna dalam awanku
Pelangiku...
Aku ingin kau tetap selalu ada
Dalam berbagai suka
Dalam berbagai duka
Pelangiku...
Berjanjilah untuk tidak meredup
Meski malam ingin membunuhmu
Agar aku tak ragu
Untuk tersenyum...

Aku (hanya) Takut Sendirian

Aku tak begitu tangguh untuk berdiri sendirian
Kakiku tak begitu kuat untuk menopang rasa sehebat itu
Langkahku tak begitu cepat untuk mencapai tempatmu
Tanganku tak begitu bisa untuk membawamu ke sini
Hatiku pun tak begitu kokoh jika tidak memilikimu
Ku tau ku tak bisa jika hanya diam
Ku tau kau tak akan pernah tau jika ku tak bicara
Ku ingin kita bertemu
Tanpa ada yang menunggu
Tanpa ada yang mengejar

Pertemuan Sore Itu :')

-->
“Anda beruntung. Banyak siswa SMA/SMK yang ingin berkuliah, tapi tidak semua bisa. Anda beruntung. Banyak yang ingin berkuliah di Perguruan Negeri, tapi tidak semua bisa. Anda beruntung. Banyak yang ingin berkuliah dengan beasiswa bidikmisi, dan Anda terpilih.”
Itu tadi kalimat motivasi dari Pak Nuh, selaku menteri pendidikan. Saat pertemuan di Kampus ITS sore itu.
Surabaya, 09 November 2012 pukul 15:00, saya dan mahasiswa bidikmisi dari perguruan negeri di Surabaya berkumpul di Lapangan Futsal ITS, menghadiri  acara silaturahmi bersama Pak Nuh dan Pak Chairul Tanjung. Pak Nuh adalah menteri pendidikan dan kebudayaan, yang jika tidak ada beliau, mungkin saya tidak bisa kuliah. Atau jika saya kuliah, mungkin saya masih merepotkan orang tua. Sedangkan Pak Chairul Tanjung adalah owner  Trans Corp. Salah satu stasiun tv yang saya banggakan, dan juga stasiun tv yang menjadi cita-cita saya untuk mampu bekerja di sana nanti. Kedua orang hebat itu, menjadi inspirasi saya sekarang.
Terutama Pak Chairul Tanjung, yang dulunya anak dari keluarga miskin, sekarang mampu menjadi pengusaha yang mampu memberikan pekerjaan untuk puluhan ribu orang. Di sana, saya mendapat berbagai kalimat motivasi dari beliau. Apalagi saya juga mendapat bukunya  yang berjudul “Chairul Tanjung Si Anak Singkong.” Di sana juga banyak kalimat-kalimat motivasi dan perjalanan hidup yang sungguh mengharukan.
Saya bangga saya senang, bisa berada di sana sore itu. Sungguh tidak bisa menyangka, berada di satu ruangan dengan 2 orang hebat, bahkan sempat mencium tangannya. Dan mendengar beliau mengucapkan, “Sukses yaa…” itu sungguh mengharukan.
Saya berjanji, tidak akan menyianyiakan beasiswa yang telah diberikan. Dan juga saya berjanji akan menjadi orang sukses nanti. Buat teman-teman bidikmisi, jangan mengecewakan yaa… Kita harus benar-benar menjadi orang sukses. Kita adalah mahasiswa istimewa, yang juga diistimewakan, karena kita nanti, InsyaAllah juga akan menjadi istimewa.
Tetep semangat yaa! Wujudkan semboyan bidikmisi…
“Bidikmisi. Menggapai  asa, memutus mata rantai kemiskinan.”

Minggu, 28 Oktober 2012

Sekarang, Kaulah Semangatku :D

Setiap orang, memiliki sumber semangat yang berbeda.
Sebenarnya, ada banyak hal yang bisa membuatku semangat, seperti Afgan, musik, keluarga, ucapan semangat dari orang yang aku sayang, dan lain-lain.
Namun saat ini, ada lagi satu hal lagi yang membuatku bisa semangat. Yaitu, Kamu...
Kamu seperti bagian dari hidupku sekarang.
Kamu tidak tahu bagaimana perasaanku, saat kamu menghilang, atau saat kamu tak di sini.
Kamu tidak tahu, betapa pentingnya kamu, bagi keberlangsungan hidupku.
Kamu tidak tahu, betapa berharganya kalimat yang keluar dari mulutmu, bagiku.
Kamu tidak tahu, meski hanya satu kalimat, itu sangat berarti bagiku.
Ada rasa lega, saat kamu ada di sini.
Memberiku kalimat-kalimat sederhana.
Dan kalimat se-sederhana apapun darimu, bagiku itu sangat puitis. Jauh lebih puitis dari penyair paling hebat.
Dan kalimat motivasi darimu yang meskipun sudah pernah kudengar, namun bagiku itu sumber motivasi dan semangat yang luar biasa. Mengalahkan motivator idolaku, Mario Teguh, mungkin.
Semangat dari seribu orang tak begitu berarti bagiku, jika diantara seribu orang itu, tidak ada kamu.
Sekarang, kaulah semangatku.
Semoga, akulah semangatmu juga... ^^


Saat emosi berada dinilai tertinggi, seakan logika pun tak berdaya. Membuatku tak berfikir saat melakukan sesuatu, termasuk menulis...

Jumat, 26 Oktober 2012

Afgan Sholat Jum'at di Komplek

Artikel kali ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Tapi tetep, tentang Afgan.
Sebenernya uda lama pengen nge-post ini. Tapi baru sempetnya sekarang.
Ini aku copas dari blognya @andhikaakbar (tetangganya Afgan). Tiap Jum,at, kalo Afgan Sholat Jum'at di komplek, dia selalu nge-post ini. Dan itu membuatku iri. Seneng banget pasti ya. Tetanggaan sama artis, bisa sholat bareng. Pengeeeennnn... :'(
Well,, ini dia artikel dari Andhika Akbar.
Semoga Terhibur.

-->
Afgan Soljum di Komplek
Judul blog diatas itu mungkin ditunggu2 sama sebagian followers (sok artis gini) gue, karna dengan hashtag #afgansoljumdikomplek ,dalam tweet, menceritakan kisah penyanyi idola kaum muda tersebut, Afgan, Solat Jumat di kompleknya, yaitu Bumi Harapan Permai (gila ye, artis kalo Solat Jumat aja sampe ada mata2nya). Semua dikupas habis, setajam silet (kayak inpotemen gini).. Kapan ya ada orang, suatu saat punya hash tag #bagolsoljumdikomplek ??? Haaahh.. Sudahlah, mari cerita dikit..

Gue 27 tahun tinggal di Bumi Harapan Permai, komplek penghasil artis2 tanah air, seperti Novia Kolopaking (penyanyi jadul), Sita dan Abangnya (personel Base Jam) sampe pemain bola macam Doni Ratupelissa (mantan kiper timnas sepakbola Indonesia). Dari semua artis yg tinggal di komplek ini, gak ada yg bisa ngelebihin ketenaran seorang Afgansyah Reza (Afgan). Awalnya, diceritain sama Kakak gue yg seorang penulis dimajalah, dia abis dateng launching album seorang penyanyi baru: "Eh Gol, gue tadi liputan, peluncuran album penyanyi baru gitu. Eh, ketemu sama Tante xxxx, pas gue tanya dia ngapain disini, dia bilang anaknya yg ngeluarin album. Gue tanya, siapa Tante?? Deri?? Eh, dia jawab, si Afgan, adeknya". Gue cuma bilang: "Ah serius lu?? Afgan yg kalo beli permen masih dianterin sama Mbaknya??" (buka aib gini). Terus Kakak gue bilang: "Iya, tapi paling ini cuma modal ortu aja, nanti juga gak akan laku, kayak penyanyi2 lainlah". Dan waktu itu gue santai aja, gak anggap itu sebuah kejadian yg seru. Lagian Afgan tetangga gue, paling cuma beda 4 rumah, bokapnya adalah dokter, dimana dulu waktu gue kecil, sebelum ke Rumah Sakit, pasti ke rumah dia dulu untuk diperiksa, karna gratis (ketauan kan darah Padang gue berasal darimana). Setiap gue diperiksa, pasti ada Afgan kecil ngeliatin, sembari pegang kaki Ibu atau Mbak(ART)nya. Padahal gue berharap, Deri (kakaknya Afgan, cewek) juga keluar buat ngeliatin, apadaya, fisik lagi sehat aja gak menarik, gimana lagi sakit. Jadi, kalo Afgan sukses jadi penyanyi, gue juga seneng. Dia gagal, ya masuk ke kelompok temen2 komplek yg mau tenar tapi gak sukses (termasuk sayah!! Damn)..

Seiring berjalannya waktu, ternyata anak ini semakin terkenal, masuk tivi, nyanyi dimana2, penjualan album laris-manis, duit melimpah, bahkan beli rumah diujung jalan, dibongkar, dan dia bikin rumah sendiri (banyak bener dah duitnya, palak aja apa ya, bareng2 sama anak Bojong?? Sorry yg gak tau, Bojong ini anak2nya suka malak gue dkk waktu kecil). Ya jelas, dia ganteng, dan suaranya bagus bgt!! Dan Afgan berhasil mempunyai fans yang sangat banyak, dikenal dengan Afganisme.. (Kapan gue punya Bagolissmmeeeee???!!!) Doi berhasil merubah penampakan di komplek, dimana biasanya sepi, jadi rame sama cewek2 ABG, mereka nongkrong di depan rumahnya dengan pakaian SMP-SMA maupun pakaian bebas, tapi rok SMP-SMA (ketauan kalo kelompok yg ini, cabut dari sekolah). Kalo misalnya yg nongkrong ditambah cewek2 baju kantoran, dengan kemeja ketat dan rok span, gue bakal bakar itu rumahnya (stres tingkat tinggi).

Meski gue udah pindah ke Kelapa Dua, tapi kantor gue masih di BHP, setiap Solat Jumat pasti di komplek. Pertama kalinya #afgansoljumdikomplek itu gue tweet, adalah pada saat gue Soljum kayak biasa, pas udah beres, koq ada orang yg duluan selesai daripada gue, padahal gue kalo Solat, doanya sendiri, gak ikutan doa berjamaah, jadi cepet. Cuma kalah cepet sama bocah2 masih kecil yg kalo pas ngomong "Amien", teriaknya sekuat tenaga, "AMIIIIIIEEEENNNNNNN", sembari cekikikan. Atau bocah2 yg pas ngomong "Amien", suka berulang2, yg laen udah selesai "aammmmmiiiieennn", eh ada yg nyeletuk "amin" (dgn nada cepat). Temennya bales "amin", dgn nada gak kalah cepat, gitu mulu sampe ada yg kalah, berenti duluan. Nah, orang ini kepalanya ditutupin pake handuk, eh, koq handuk, maksud gue sajadah. Biasa aja, tapi yg luar biasa, diujung jalan, ada 5-6 cewek ABG nyamperin dia!! Dia cuma ngasih isyarat nunjuk, itu cewek2 nurut, terus pada berlarian menuju ke satu arah. Itu cowok masuk mobil, pas gue liat, ternyata si Afgan!! Gue liat ke jalan, ternyata 5-6 orang ini adalah pejuang garis depan dari pasukan yg ternyata ada sekitar 15-20 cewek ABG!! Yes, seperti yg bisa ditebak, satu kompi itu langsung berlari secepat pelari SEA GAMES menuju garis finish, dalam hal ini, garis finishnya pagar rumah Afgan. Edaaann.. Seorang cowok bisa membuat segerombolan cewek melakukan hal seperti itu (gue pikir cewek2 gerombolan pada lari serempak gini kalo waktu dikejar orang gila yg telanjang doang).

Dari kejadian menarik itu, gue ngetweet tentang #afgansoljumdikomplek .Ternyata, responnya luar biasa, banyak yg baca tweet gue dan saling me-RT. Ya, mereka adalah afganisme, yg haus akan berita tentang sosok yg mereka idolakan. Sejak saat itu, tiap Jumat pagi, pasti ada yg mentions gue:
-"Bang, nanti update lagi ya #afgansoljumdikomplek", emang kumis pengaruh ya, muka jadi tua??
-"Mas, ditunggu #afgansoljumdikomplek -nya ya", muka gue kurang Padang apa ya, harusnya Uda!!
-"Bro, nanti #afgansoljumdikomplek lagi ya", gue jawab sok asik "Okay Sist, Papa-Mama Apa kabar??".

Tiap Jumat pagi, pasti ada aja begituan, tapi kan Afgan gak selalu Solat Jumat dikomplek, kadang suka gak ada tuh, terus pada kecewa:
-"Om, gak ada #afgansoljumdikomplek ya?? --Emoticon nangis-- 'padahal gak kebaca di Tweetdeck'). Ini lagi pake kata "Om", et daaahh.. Kayaknya PP gue di twitter gak tua2 amat dah.
-"Huuuuaaaaaa... gak ada #afgansoljumdikomplek .Aku bunuh diri aja kalo gitu". Gak ada yg tweet begini deng, cuma gue tambah2in doang biar seru.

Tapi, #afgansoljumdikomplek bukan seru buat mereka doang, tapi buat gue juga, karna mentions yg dateng itu dari beraneka ragam, dan komennya beda2:
-"Bang, Afgan pake sendal apa sepatu". Yg jelas sih pake salah satunya ya, saya gak begitu merhatiin. Kalo dia nyeker, udah pasti cacingan dan gak bisa nyanyi dari panggung ke panggung, karna pantatnya pasti gatal.
-"Bang, tadi Afgan pake peci gak??". Ya oolooohh.. Yg beginian ditanyaaaaa... Detail abies.. Super detail, bahkan mungkin mengalahkan seorang auditor profesional.
-"Om, Afgan pake baju warna apa tadi??". Gue buta warna parsial, jadi kadang suka salah2 ngasih tau warna apa, kasian amat yak gue. Ada gue bilang coklat, tapi ternyata ada yg ikut nongkrong dirumah, eh dia jawab: "Bukan coklat, tapi krem!!". Iye, iye, maap.
-"Mas, Afgan pake sarung apa celana panjang??". Apaaaa ini pertanyaan, bisa sih gue jawab, yg susah kalo ditanya: "Mas, Afgan kancutnya warna apa??". Udah gue buta warna, terus mane keliatan dia pake kancut apa kagak!!

Dan masih banyak pertanyaan2 lain yg bikin gue sendiri ngakak, dan sangat menunggu hari Jumat. Buat gue, ini cuma hiburan aja di tengah pekerjaan, mudah2an Afgan-nya sendiri gak tersinggung sama cerita2 yg ada di tweet @andhikaakbar mengenai #afgansoljumdikomplek .Karna basicnya gue cuma mau menghibur koq, lucu2an, no offence.

Sampe ketemu setiap Jumat dalam tweet #afgansoljumdikomplek .Mudah2an ceritanya lebih seru dan lebih dramatis.. Salam buat Afganisme di seluruh dunia!!

Sabtu, 20 Oktober 2012

Belum Sekarang, Sabar...

"Seharusnya, tanggal 20 Oktober 2012 itu, menjadi awal pertemuan kita. Ya, kalau saja kau tak menjadi bintang tamu di private wedding."
Tanggal 9 Oktober 2012, aku mendapat kabar bahwa Afgan akan ke Surabaya tanggal 20 Oktober. Aku bahagia, pasti. Tapi kebahagiaanku belum total begitu aku tau bahwa Afgan menghadiri private wedding. Yang namanya private, pasti tertutup. Terutama tertutup untuk Afganisme, mungkin.
Apapun tentang Afgan, aku tak mungkin menyerah begitu saja. Aku terus mencari info, di mana Afgan akan menjadi bintang tamu. Sebenarnya aku cuman butuh info lokasi tepatnya. Kalau aku sudah tau lokasinya, pasti aku bisa ketemu deh. Aku ada temen EO, wartawan, bahkan ketua Afganisme itu, temenku meeennn.... Apalagi itu acara private. Kalau saja aku berhasil masuk di acara itu, pasti aku akan memiliki Afgan seutuhnya. Tanpa harus berbagi, bahkan berebut dengan Afganisme lainnya. Tapi sayangnya, aku tidak mengerti Afgan di mana. Aku sudah mencari info. Menghubungi Tante Lola (mamanya Afgan), managernya Afgan, sopirnya Afgan, admin2, tapi gag ada yang mau ngasih tau. Rahasia katanya. Tapi ada juga yang bener-bener gag ngerti Afgan di mana.
Iya, iya, aku tau itu private wedding. Tapi kan... namanya usaha. #maksa
"Afgan... Apa kau tak mendengar jeritan hatiku? Tidakkah kau menyadari selama apa aku menunggumu? Kita berada di kota yang sama, dan radarku tak mampu menjangkaumu. Hatiku menangis, sedangkan hatimu tak merasa. MIRIS." #@L4Y
Intinya, hari itu aku gagal (lagi) bertemu Afgan. Tapi setidaknya, aku ada usaha.
Padahal aku berharap hari itu aku bisa ngasih hadiah buat Afgan yang sudah aku siapin sejak bulan February lalu. Tapi ya mau gimana lagi? Tuhan menundanya, dengan alasan yang aku belum mengerti.
Rencana Tuhan pasti indah. Akan ada saatnya nanti, aku pasti bertemu Afgan. Bertemu, bukan sekedar menonton konsernya maksudku.
Entahlah.., tapi aku juga tidak begitu mengerti sedalam apa rasaku ini. Namun yang perlu kalian tau, aku menulis ini sambil menangis.
Aku suka Afgan, dan Tuhan pasti lebih memahami arti "suka" itu. Aku tidak diam, aku tidak pasrah.
Dan Tuhan pasti membayar semua ketulusanku, air mataku, perjuanganku, dan doa-doaku selama ini. Semoga. Aamiin...

Selasa, 09 Oktober 2012

Ngebut...

Jam 00:44.
Dan aku belum ngantuk. Lebih tepatnya, belum boleh ngantuk. Ya, tugasku masih banyak. Web Development, Instrumentasi, Visual Progamming, semua minta dibikin laporan.
Tapi meskipun gitu, aku masih menyempatkan waktu untuk blogging lho...
Setidaknya memberi tanda-tanda bahwa blog ini masih hidup.
Well, kalau boleh jujur, sebenernya capek gini terus. Berangkat pagi, pulang malem, pulang dari kampus langsung ngerjain tugas, tidur malem, pagi bangun lagi. Gag sempet nulis. :(
Tapi aku berusaha sebisa mungkin untuk menikmati posisiku yang sekarang. Aku uda besar, gag boleh manja, karna tanggung jawabku besar. Dan yang paling penting, gag boleh mengeluh, gag boleh mengeluh!!! Semua pasti ada balasannya... :')
Hahaha...
udahan dulu yaa, tugas-tugasku uda nungguin tuh. byeeee.... :**

NB : Ternyata bukan cuman bus. Dalam menulis blog, juga ada sistem PATAS (Cepat dan Terbatas). Ngebut lagi. Haha...