Selasa, 30 April 2013

Wanita itu Harus Kuat :)

"Wanita itu harus kuat."
Entahlah. Ada 1 hal yang membuatku selalu mengingat kalimat itu. Kalimat dari Vre, nama lengkapnya, Vregina Diaz Magdalena. Dia teman SMK-ku, yang sekarang lagi kuliah di salah satu perguruan tinggi di Jogja.
Aku tau, aku nggak sekuat dia. Tapi tiap aku lagi lemah, down, kecewa, dan sifat buruk sejenisnya, aku selalu inget kalimat itu.
Vre pernah bilang, "Menguatlah!" Dan aku juga selalu bilang ke diriku sendiri untuk, "Menguatlah, menguatlah, Rav!!!" setiap lagi lemaaah banget.

Makasih Vre. Mungkin kalimat yang menurutmu sangat sederhana itu, nyatanya selalu bisa menguatkan. Yaaa, meskipun masalahku belum tentu selesai kalau aku inget kalimat itu, seenggaknya bisa sedikit meringankan. :)

"Bukan seberapa banyak ucapan yang kamu koar-koarkan kepada khalayak. Tapi seberapa banyak manfaat dari ucapanmu itu."

Maaf. Aku bukan wanita kuat, bukan juga wanita yang baik. Hanya sedang berusaha menjadi seperti itu. Sekali lagi, maaf. :')

Sabtu, 27 April 2013

1,2,3... Lupakan, Luapkan!!!

  1. Bila melupakanmu berarti harus meluapkan segala aspek tentangmu. Maka ijinkan aku untuk melakukannya dengan sangat perlahan.
  2. Bila melupakanmu tidak pernah ada dalam agendaku, namun itu merupakan sebuah keharusan, aku bisa apa? Selain meluapkanmu...
  3. Kamu... Meluaplah dengan mudah, semudah kamu yang tak pernah menganggapku ada...
  4. Air yang dipanaskan terus menerus, akan meluap. Lalu bagaimana dengan rindu yang terus menerus memanas, tanpa wadah?
  5. Kamu, meluaplah dari ingatan-ingatan yang sempurna. Menghilanglah secara sempurna, sesempurna aku yang pernah selalu menyempurnakanmu... 
  6. Kamu selalu tersemat dengan rapi dalam memoriku. Sedangkan aku, singgah sedetik dalam ingatanmu saja tidak pernah. Seharusnya hal itu bisa menjadi alasan terkuat untuk meluapkanmu hingga bersih.
  7. 1,2,3... Lupakan, luapkan!!! Ahh, tak mungkin sesederhana itu.

Datanglah...
mengikis rindu yang luar biasa
menghancurkan gelisah yang tersemat
sebelum senja kembali berkelana
sebelum purnama menertawakanku lagi
atau harus kudekap sendiri lagi

...

Adakah hatimu sedang patah?
Aku turut merasakannya
Kau sedang rapuh?
Barangkali bahuku cukup tangguh
Wanita yang kau suka menyukai orang lain?
Di sini, ada aku yang sudah jelas menyukaimu
Ada yang membuat hatimu menjadi berkeping?
Padahal janjiku adalah menyelamatkan hatimu untuk tetap utuh
Mengapa tak coba untuk mampir di sini, di hatiku?
Siapa tau kau betah
Aku kepo?
Aku hanya ingin mengenalmu lebih baik.

Selasa, 23 April 2013

Mengapa?

Bahasa yang terapung
Terkatung-katung
Beralir tak berseru
Beradu tak bersatu

Terkubur dalam misteri
Lebam dalam galeri
Sebab hening
Tak selalu bening

Menyambut senyum belati
Meringkuh ruam dalam nadi
Mengapa hanya raung dalam gulita?
Mengapa hanya aksara tak berwacana?

Jemu Jenuh, Sama Saja. Sama-sama Memuakkan!!!

-Aku sekarang lagi di lab broadcast, abis praktikum. Berjam-jam bikin instrument, susaaahhh banget. Dan tiba-tiba inget. Kalo ada dia, pasti 5 menit selesai. Oke-oke, skip dulu cerita yang tadi. Hahaha.-

Akhir-akhir ini aku males kuliah. Maaf. Tapi manusia pasti selalu memiliki titik kejenuhannya masing-masing. Termasuk aku yang belakangan merasa seperti berada di tempat yang bukan aku.

Usaha sekeras apapun untuk sok-sokan bersikap tegar, juga pasti aku bakalan nangis kalo sendiri. Benci, marah, tapi aku bisa apa? Orang yang ngelarang aku nangis, bahkan belum mengerti bagaimana seharusnya mereka.

Kalau kalian pengen ketawa, yaudah ketawa ajah. Bukankah membuat seseorang tertawa adalah pahala? yaaaa meskipun harus menyakiti diri sendiri. 1 belum kelar, 1 lagi muncul. Aku capekkkkk banget.

Sebenernya nggak pengen nulis di blog kayak gini. Tapi aku bingung mau kemana lagi.
Sekedar sharing ajah.

Bahwa terkadang, kita harus bertahan mempertahankan sesuatu yang menyedihkan bagi kita, untuk membahagiakan seorang yang lebih butuh bahagia.
Bahwa terkadang, kita harus menjadi seorang yang tampil paling kuat, meski disaat-saat terlemah kita.
Bahwa terkadang, kita haru memilih diam, meski isi kepala telah penuh, telah lama memberontak.
Karena dalam hidup ini, ada perasaan seseorang yang harus kita jaga...

Kamis, 18 April 2013

Hari ini dia bilang, "Aku nggak ganteng."
Mulutku diam, tapi dalam hati bilang, "Kamu selalu ganteng kok!!!"
Aku bukan pengecut. Hanya saja saat itu aku gugup.

Hai, Bintang...

Untuk menyamarkan namamu. Aku dan teman-temanku menggunakan nama bintang bila sedang membicarakanmu. Tidak baik, sebenarnya. Membicarakan orang lain dengan menyamarkan namanya. Tapi toh, ini lebih baik daripada aku harus sering-sering menyebut namamu, kan?

Hai, bintang(ku)...
Seharian ini aku dan teman-temanku membicarkanmu.
Aku norak?
Bukan.
Aku mencintaimu.

Hai, bintang(ku)...
Kalimat "Aku mencintaimu", perlukah aku publikasikan sekarang?
Bila ada banyak hati yang tersakiti, termasuk aku.
Bagaimana?

Hai, bintang(ku)...
Aku suka memandangi senyummu lama-lama
Aku suka duduk di sampingmu
Menikmati setiap detakan jantungku
Yang memuncak, mengganas

Hai, bintang(ku)...
Cahaya teduhmu
Selalu membuatku terpana dengan sempurna
Kau lebih dari sekedar bintang
Karena bintang(ku), takkan menyilaukan bila didekati
Aku mempercayaimu, melebihi kau percaya pada dirimu

Hai, bintang(ku)...
Bila tak suka dengan sebutan bintang
Bisa memintaku untuk menggantinya kapanpun
Kau nyaman, aku jauh lebih nyaman
Kau bahagia, aku jauh lebih bahagia

Karena bila kau adalah bintang
Maka aku pembenci siang

Minggu, 14 April 2013

Menghilang, Perlahan...

Bayangmu tak sejelas dulu
Juga tak serutin dulu menemuiku di setiap waktu
Bila setiap penantian memiliki masa
Aku ingin membuat pengecualian untukmu

Goresan yang tertoreh di dadaku
Tidak aku anggap sebagai luka
Hanyalah sekumpulan rasa cinta yang menumpuk
Yang selalu aku tahan meski setiap saatnya mengamuk

Namun kini...
Rasa itu perlahan menghilang
Kepayahan menghidupkan hatimu
Yang tak berniat untuk hidup

Aku mulai tak merasakan apa-apa
Aku mulai lupa bagaimana cara tersenyum salah tingkah bila kau di sisiku
Degupan yang semula menggebu saat memandang matamu
Kini memudar, datar, hambar

Maaf...
Nyatanya aku tak sanggup bertahan
Menunggumu, menghidupkan api cintamu
Mencintaimu, jatuh cinta sendirian...

Rabu, 10 April 2013

Terlambat

Semula kebersamaan ini biasa saja. Di tempat favorit kita, dengan beberapa buku di meja. Kamu sedang bersama buku tentang teknologi komputer yang sama sekali tidak aku mengerti. Sedangkan aku membawa buku serupa novel namun lebih mirip analogi. Entahlah.

Sejujurnya aku tidak begitu suka membaca. Aku hanya ingin menghabiskan waktuku di sampingmu selama mungkin. Membolak-balik bukuku tanpa membacanya. Hanya beberapa kalimat acak yang aku baca. Sambil sesekali menyuri pandangan ke arahmu yang sibuk dengan buku yang di tanganmu. Melihat ekspresimu yang sesekali mengerutkan dahi, jauh lebih menarik dari pada tulisan di buku yang sedang aku pegang ini.

Sampai pada akhirnya aku tidak sengaja menemukan sebuah artikel yang menyinggung antara cinta dan persahabatan. Aku tidak sengaja membaca, dan terus membacanya akibat ada kalimat yang kurang lebih mengatakan bahwa "Laki-laki dan perempuan tidak boleh bersahabat. Mereka diciptakan untuk saling mencintai. Tidak selalu dua pihak merasakan bersama-sama. Kalau satu pihak tidak atau belum memiliki rasa cinta terhadap yang lain, bisa jadi pihak lain tersebut yang merasakannya."

Sejujurnya aku merasakanmu lebih dari seorang sahabat. Entah dirimu. Aku rasa aku normal. Hampir sepanjang hari aku habiskan denganmu, mana mungkin aku tidak bisa jatuh cinta? Kau orang pertama yang membuatku menyukai hal yang tidak aku sukai, bagaimana aku bisa mengatakan bahwa ini bukan jatuh cinta?

Segera aku tunjukkan artikel yang baru aku baca tadi kepadamu. Kau membacanya serius, lalu menoleh ke arahku sambil mengatakan.

"Kamu jangan suka sama aku."
"Terlambat, aku sudah melakukannya."

Musim Sakit

Kurang lebih ada 30% temen sekelasku yang sakit. Dan aku termasuk salah satu yang berpartisipasi.

Belakangan ini cuaca agak kurang bersahabat Mungkin pancaroba, entahlah. Musim memang tidak mudah diprediksi. Sama seperti hatinya. (oke, fokuss). Satu persatu dari teman sekelasku mulai absen kuliah. Ada yang tetap bertahan meskipun loyo, ada juga yang membawa tissue kemana-mana sambil mencet-mencet hidungnya yang mulai memerah.

Aku sendiri, nggak kebayang bakalan ikutan sakit.
Awalnya aku pikir aku cuman kecapekan ajah. Senin malem kepala pusing, terus aku tidur, berharap besok pagi sudah baikan. Tapi ternyata besoknya makin parah pusingnya. Pengen absen, tapi pasti bakalan ribet perizinan di kampus. Belum lagi masalah kompen nanti. Akhirnya aku nekat ke kampus, tapi di anter ayah soalnya emang kepalaku pusing banget.

Well, sampek kampus. Temen-temenku kaget aku sakit. Dan di sana aku bener-bener ngerasa kayak lagi di rumah sakit. Banyak yang pake sweater (termasuk aku), ada yang suaranya habis, ada yang ribet gara-gara kehabisan tissue. Hahahaha. Aku kemaren pengen ngakak sebenernya. Tapi nggak kuat sama pusingnya. Jangankan ngakak. Bernafas ajah pusing.

"Keseruan" nggak sampek di situ. Si Surya, sepertinya prihatin liat aku tepar. Dia nawarin aku obat, tapi aku bilang aku nggak bisa nelan obat. Dia nawarin aku minum obat pake roti, aku juga bilang aku nggak bisa minum obat dengan cara seperti itu. Aku bilang kalo aku minum obat harus pake sendok. Karena ribet, aku bilang aku nggak usah minum obat. Tapi dia maksa aku buat minum obat. Akhirnya dia nyari sendok, terus menggerus obatnya di sendok, dikasih air, terus diminumin ke aku. ROMANTIS DRAMATIS.

Karena efek obat itu, alhamdulillah pusingku sudah berkurang. Walaupun aku ngantuk setelahnya. Oke, terima kasih. Sampai akhirnya kuliah selesai jam 12.an, dan aku tidur di kosnya Nindy-Ayu sambil nungguin Fadly karena aku dianter dia pulang hari itu.

Besoknya, aku sudah baikan. Walaupun masih belum bisa bawa motor. Berangkatnya tetep dianter ayah, tapi pulangnya dianter Fida.

Oke, buat semuanya, temen-temenku yang sudah aku bikin repot, maaf yaa. Terima kasih juga, kalian udah baik banget sama aku. Walaupun perhatiannya kalian ke aku semakin terlihat waktu aku lagi sakit, bukan berarti aku seneng kalo sakit. HAHAHA.
Sekali lagi makasih deh. Makin sayang sama kamu kalian semua. MUACH MUACH MUACH. :***

Ohya, buat semuanya juga, jangan lupa jaga kesehatan yaa :***

Selasa, 02 April 2013

Happy Coding :D

1 April 2013
Hari pertama di bulan april, dibuka dengan mata kuliah Programming selama seharian. Jangan tanyakan betapa nyaris jebolnya otakku ini.

Dari pada otakku yang ter-coding oleh coding sebelum aku meng-coding, akhirnya aku milih untuk nulis-nulis ini. Bukan galau, ini hanya angin yang tiba-tiba muncul, lalu aku tulis.
Maafkan saya Pak Dosen. Anggap saja tulisan ini sebagai hasil codingku... :D :*