Di binder, aku menulis tentang
mimpi-mimpiku. Dan kalo aku sudah berhasil mencapainya, tulisan itu aku coret.
Dan sebelum UNAS, aku nulis, “Aku ingin mendapat nilai UNAS tertinggi
se-SURABAYA. Dan membuat orang tuaku terharu.” Tapi Tuhan tidak mengabulkan,
dan menggantinya dengan nilaiku tertinggi se-JURUSAN. Alhamdulillah, dari 1000
murid, cuman 20 yang dapet penghargaan. Dan aku termasuk. 20 murid itu, mendapat
undangan khusus. Yaitu, orang tua diundang waktu wisuda. Bangga banget pasti. Merasa
beruntung. Bisa ditemenin orang tua waktu wisuda. Ibuku bilang, “Ibu tadi
nangis dek, waktu denger namamu di panggil sebagai siswa berprestasi. Dan dapet
peringkat 1 se-jurusan.” Aku seneng,
impianku untuk membuat orang tua terharu, ternyata berhasil.
30 Mei 2012, namaku disebutkan
diantara 1000 orang lebih. Rasanya seneng banget. Denger temen-temen neriakin
namaku, terus tepuk tangan buat aku. Terharu. Denger banyak ucapan selamat hari
itu. Merinding banget, di foto waktu menerima piagam. Sedikit merasa jadi artis
dadakan. Berasa kayak berdiri di ajang Panasonic award mungkin ya. Banyak
kamera jeprat jepret. Amazing.
Aku juga pernah bermimpi, memiliki
prestasi yang tinggi, terus diwawancara wartawan Jawa Pos. Tapi Tuhan belum
mengabulkan, dan menggantinya dengan, “Aku diwawancara adek-adek jurnalis.”
Mungkin saat ini fotoku belum nampang di Jawa Pos. Tapi setidaknya, fotoku
masih sempat nampang di mading sekolah. Bersyukur. Biasanya wawancara, tapi
sekarang diwawancarai.
Terima kasih Tuhan, atas cerita SMK
yang Happy Ending ini…
Sebelumnya, aku minta maaf. Aku
nulis ini, bukan mau pamer. Aku cuman ingin sharing ke kalian. syukur-syukur
bisa menginspirasi kalian. bahwa bagaimanpun, semua berawal dari mimpi.
Aku selalu bermimpi, dan tak pernah
takut, ataupun malu. Meskipun aku pernah dikatain temen sekelas ku bahwa
mimpiku tidak realistis, tapi aku gag peduli. Ini mimpiku. Menyangkut urusan ku
dengan Tuhan, dan kebahagiaan orang yang aku sayang. Jika aku dengerin orang
lain, aku gag akan maju.
Dari SD, aku sering diremehkan, dan
itu membuatku semakin semangat bermimpi. Jadi, aku pernah sebelum UNAS SD (kalo
inget, jadi pengen nangis). Guruku pernah bilang ke aku, “kamu gag bisa dapet
nilai 40 lebih (waktu itu UNAS SD ada 5), tapi kalo kamu berusaha, kamu pasti
bisa.” Jujur, waktu itu down banget. Aku yang umur 12 tahun, dikatain kayak
gitu sama guru sendiri. Tapi aku pantang menyerah. Daaaan…… waktu pengumuman
hasil UNAS, guruku ngasih selamat ke aku. Dia bilang nilaiku bagus.Aku dapet
nilai 40 lebih. Dan sampai sekarang, aku
masih inget expresi menyesal dari guruku itu. Melihat aku berdiri di atas
panggung menjadi 10 besar dari 70 murid.
Intinya, kita gag boleh nyerah.
Jangan biarkan orang lain menghancurkan mimpi-mimpi indah kita. Oke???
Kalo ada yang bilang aku pintar,
terima kasih. Tapi sebenarnya aku tidak terlalu pintar. Hanya saja aku
melakukan yang tidak mereka lakukan …
Aku bisa bukan karena kepintaranku.
Tapi karena usahaku, doa ibuku, dan karena Tuhan menyayangi keluargaku…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar