Kamis, 14 November 2013

Hari yang Kau Tunggu #2

Hai... :D
Kamu tahu?
Sebenarnya aku bukan penakut. Mungkin hanya malu, merasa tak pantas, dan terlanjur terlihat sangat hina. Sekaligus bingung untuk menanggapi pertanyaan orang-orang yang cendurung semakin menuduhku, bila kuucapkan padamu langsung.

Ingin sekali melakukannya. Tapi seseorang yang tak bertanggung jawab terlanjur merusak semuanya tanpa merasa berdosa.
Ada bagian yang tidak diketahui orang banyak. Mereka menganggap yang mereka tertawakan adalah lelucon paling lucu - lebih lucu dari stand up comedy yang paling lucu. Padahal itu sangat menyakitkan. Merusak banyak hal yang mati-matian aku jaga. Tak apa, semoga aku mulai kebal.

Entah mengapa begitu tega, hingga membuatku harus menahan kalimatku. Padahal sebenarnya...

Aku ingin mengucapkannya sambil berjabat tangan
Mendoakanmu langsung di hadapanmu, seperti yang dulu kulakukan
Ingin sekali meneriakimu dan meminta traktiran
Membawakan kue secara langsung untukmu
Ingin juga berada persis di hadapanmu saat kau tertawa
Semoga waktu ke depan dapat berubah lagi
Ingin kuputar ke dalam bentuk semula, sungguh

Maaf.., tapi ada bagian-bagian yang tidak boleh dilakukan sekarang. Ada bagian-bagian yang harus kutahan, meski mungkin telah menjadi rahasia umum.

Maaf..., tapi ucapan yang tidak terdengar, tidak berarti tidak ada kan? Meskipun aku tak ada di depanmu, bukan berarti aku tak ada di belakangmu, kan? Tidak terlihat bukan berarti tidak ada. Kau pasti tahu itu.

Selamat menikmati hari yang kau tunggu, tanpa sepatah kata langsung dariku.
Kupercaya doa baik bisa mengalir kapan saja :D


dari Ravita
Gadis yang ingin menjadi pemberani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar