Jarak yang memisahkan kita membuat ruangku angkuh, penuh dengan sembilu
Sakit hatiku tidak sebanding dengan indahnya kenanganmu
Ingatan tentang pertemuan pertama masih jelas terekam dalam memori
Dua orang yang sama-sama menunggu, memutuskan bercakap dan bertukar nama saat itu
Melihatmu tetap sendiri dalam waktu yang lama
Membuatku berpikir bahwa kamu masih menungguku
Mengapa basa-basi paling basi "apa kabar?" tidak kamu ganti dengan pernyataan "Aku merindukanmu."
Jika kamu yang memulai, aku tidak akan ragu melengkapi kalimatmu
Aku pikir kamu hanya datang saat malam atau saat aku bersedih
Bahkan saat sedang bahagia, kamu masih menjadi orang pertama yang ingin aku peluk dan kuucapi terima kasih
Keramaian menawarkan banyak kebahagiaan dan warna yang aku suka
Sementara ketiadaanmu yang aku hidupkan membuatku lebih tersenyum dari penawaran itu
Merayakan banyak hal denganmu adalah saat yang paling kunanti
Aku suka bernyanyi, walaupun nadaku sumbang
Namun untuk mengisi kekosongan di nadamu, aku bisa melakukannya dengan puisi
Maaf. Aku tak pandai basa-basi.
Mengapa basa-basi paling basi "apa kabar?" tidak kamu ganti dengan pernyataan "Aku merindukanmu" <-- adalah momen dimana sang mantan ngabarin kita, terkesan basa basi namun nyatanya sangat merusak rencana move on haha -_-
BalasHapusbtw kata katanya bagus kak :))
Wah ini pasti pengalaman pribadi. Kok kayaknya paham banget :p
HapusBtw, makasih sudah mampir :))
jadi, ini puisi yang to the point.
BalasHapusbukan puisi yang penuh basa-basi pencitraan..
keren :)
Daku sudah lelah basa-basi terus. Hehe.
HapusMakasih banyak :))
Puisinya ngena banget.. Semoga yang dimaksudkan bisa baca :D
BalasHapusAamiin. Hehe.
HapusMakasih yakk :))