Rabu, 25 September 2013

Hampir Lepas

Berat. Melepas seorang yang memberiku alasan untuk tersenyum pagi-pagi. Seorang yang mengingatkanku untuk semangat. Seorang yang memberi banyak efek baik di kehidupanku.Seorang pemimpi hebat. Seorang yang terlihat tangguh padahal gampang sakit. Seorang yang saat ini sedang belajar bicara di depan umum. Hahaha. Hey..., kamu sudah sangat hebat sekarang. Tapi bolehkah aku melatihmu kapan-kapan? Aku ingin melihatmu lebih lancar berbicara.

Aku selalu ingin mengenalmu lebih baik. Walaupun terkadang, aku terlihat bahwa aku sengaja mengganggumu.
Aku buruk. Tidak memahami bagaimana cara menjaga. Jadi lebih baik kulepaskan saja, dari pada kubiarkan begini. Aku mencintaimu, namun tak ingin mengganggumu. Walaupun belum lepas, tapi aku janji sebentar lagi...

Seharusnya aku tidak menggantungkan apapun di sana. Sehingga saat aku pergi, aku tidak merasa kehilangan.
Maaf...
Seharusnya aku mencintaimu dengan perhitungan rumus yang matang.
Bukan asal senang, lalu mudah dirayu oleh rasa nyaman.

Tapi tenanglah. Kau tak perlu melakukan apapun lagi.
Bukankah kita tidak pernah dekat? Jadi janganlah bersusah payah untuk menjauh lagi.
Aku saja. Aku saja yang menggerakkan kakiku untuk mundur. Karena memang akulah biang keladi atas semua kekacauan ini.

Aku pergi,
Tapi bolehkah aku memohon satu hal?
Jangan ucapkan selamat tinggal...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar