Jumat, 31 Agustus 2012

My Lucky Eighteen


#Flashback
Surabaya, 13 Agustus 1994. Hari di mana aku terlahir di bumi, setelah hampir 10 bulan berada di dalam kandungan. Entahlah, tapi saat itu aku memang membuat ibuku resah karena tidak ada tanda-tanda bahwa aku ingin keluar dari perut ibuku. Sampai-sampai catatan control kehamilan telah habis, dan tak ada lagi tempat untuk mencatat. Dan akhirnya ibu memutuskan untuk meminum obat perangsang dari dokter yang berfungsi untuk agar aku cepat keluar.
Hari telah tiba. Saat itu ibu, ayah, dan Mas Arik yang baru berumur 2 tahun berada di rumah. Dan bersama-sama mengantar ibu ke rumah sakit (RSI). Kita berangkat naik kendaraan yang telah dijanjikan tetanggaku beberapa bulan sebelum aku dipaksa keluar dari perut ibuku.
Ibu telah berada di ruangan dan siap untuk melahirkan. Dannnn… proses keluarnya aku sangat cepat, dan tidak terlalu sakit kata ibu. Ibuku juga nggak pake dijahit itunya (ngomongin melahirkan, jadi ngeri sendiri).
Aku sering mendengar cerita ibuku tentang aku. Walaupun diulang-ulang, tapi aku gag pernah bosen. Yang paling aku inget, ibu pernah bilang gini, “Kamu penakut sejak di dalam kandungan. Buktinya, mau keluar dari perut ibu ajah lama, karna takut menghadapi dunia yang keras.” Ya, aku membayangkan, betapa jengkelnya mengandung bayi selama 10 bulan. Tapi setidaknya, aku tidak merepotkan dan tidak terlalu menyakiti saat aku dikeluarkan?.
 Aku biasa bercanda sama ibuku, “Buk, harusnya ibu nahan aku diperut selama 4 hari lagi. Biar aku lahir tepat hari kemerdekaan.” Ibu jawab, setengah jengkel, “10 bulan di perut masih kurang???”
Weel, 18 tahun telah aku lalui. Banyak yang telah aku terima, dan entah berapa banyak yang telah aku berikan. Terima kasih Tuhan, diusia yang ke 18 ini, setidaknya aku ada perkembangan yang lebih baik. Prestasi-prestasi itu, tak mungkin aku dapat tanpa campur tangan-Mu. Engkau juga begitu baik kepada keluargaku. Hadiah-hadiah yang Kau beri, kebahagiaan-kebahagiaan itu, terima kasih. Semoga diusia ini, aku semakin dewasa, berkembang, produktif, semakin cantik hatinya, imannya, rejekinya, parasnya, tidak pernah lupa menjaga kesehatan, dan yang paling penting, semakin mampu untuk berbagi kebahagiaan untuk banyak orang. Aamiin… :’D
Terima kasih juga untuk semuanya, yang telah hadir dalam hidupku, yang tidak pernah bosan membantuku. Untuk keluarga, teman-teman, Afgan, readers, dan semuanya, kalian semangatku. Semoga kita bisa bersama-sama mencapai kebahagiaan yaa… Aamiin…  :’D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar