Sabtu, 09 Agustus 2014

Putar Balik, Perempatan Belok Kanan

"Kita nggak nyasar, kan?”
“Kalaupun iya, anggap saja kita lagi jalan-jalan.”
Kalimat bodoh darimu manakah yang tidak membuatku tenang?
“Kalau tiba-tiba kita nyasar sampai Jepang, gimana?”
“Nanti aku ambilkan bunga sakura.”
Kalimat bodoh dariku manakah yang tidak kau bahagiakan?

Bodoh.

Laju motor diiringi bunyi dari mesin yang terlambat diservis. Begitupun punggungmu yang terus mengundang kehangatan karena terlambat aku peluk.

Aku memutuskan turun sebentar untuk menyelesaikan kebodohan ini. Setidaknya menghentikan motor ini melakukan pelanggaran lalu lintas lebih banyak lagi.

Kali ini hanya tatapanmu yang menemaniku berjalan. Telingamu berusaha mendengar dari jarak 5 meter. Kamu hampir turun padahal aku sudah cukup. Aku berjalan kembali tetap ditemani tatapanmu yang kali ini mengisyaratkan aku untuk lebih cepat.

Berlebihan.

“Kata Bapak tadi kita harus putar balik dulu, terus perempatan belok kanan. Setelah ada pertokoan, lampu lintas,…”
“Ya sudah kalau gitu kapan-kapan saja ya, aku ambilkan bunga sakura.”

Hangat.

Kota Surabaya
Pertengahan tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar