“Anda beruntung. Banyak siswa SMA/SMK yang ingin berkuliah,
tapi tidak semua bisa. Anda beruntung. Banyak yang ingin berkuliah di Perguruan
Negeri, tapi tidak semua bisa. Anda beruntung. Banyak yang ingin berkuliah
dengan beasiswa bidikmisi, dan Anda terpilih.”
Itu tadi kalimat motivasi dari Pak Nuh, selaku menteri
pendidikan. Saat pertemuan di Kampus ITS sore itu.
Surabaya, 09 November 2012 pukul 15:00, saya dan mahasiswa
bidikmisi dari perguruan negeri di Surabaya berkumpul di Lapangan Futsal ITS,
menghadiri acara silaturahmi bersama Pak
Nuh dan Pak Chairul Tanjung. Pak Nuh adalah menteri pendidikan dan kebudayaan,
yang jika tidak ada beliau, mungkin saya tidak bisa kuliah. Atau jika saya
kuliah, mungkin saya masih merepotkan orang tua. Sedangkan Pak Chairul Tanjung
adalah owner Trans Corp. Salah satu
stasiun tv yang saya banggakan, dan juga stasiun tv yang menjadi cita-cita saya
untuk mampu bekerja di sana nanti. Kedua orang hebat itu, menjadi inspirasi
saya sekarang.
Terutama Pak Chairul Tanjung, yang dulunya anak dari
keluarga miskin, sekarang mampu menjadi pengusaha yang mampu memberikan
pekerjaan untuk puluhan ribu orang. Di sana, saya mendapat berbagai kalimat
motivasi dari beliau. Apalagi saya juga mendapat bukunya yang berjudul “Chairul Tanjung Si Anak
Singkong.” Di sana juga banyak kalimat-kalimat motivasi dan perjalanan hidup
yang sungguh mengharukan.
Saya bangga saya senang, bisa berada di sana sore itu.
Sungguh tidak bisa menyangka, berada di satu ruangan dengan 2 orang hebat,
bahkan sempat mencium tangannya. Dan mendengar beliau mengucapkan, “Sukses
yaa…” itu sungguh mengharukan.
Saya berjanji, tidak akan menyianyiakan beasiswa yang telah
diberikan. Dan juga saya berjanji akan menjadi orang sukses nanti. Buat
teman-teman bidikmisi, jangan mengecewakan yaa… Kita harus benar-benar menjadi
orang sukses. Kita adalah mahasiswa istimewa, yang juga diistimewakan, karena kita
nanti, InsyaAllah juga akan menjadi istimewa.
Tetep semangat yaa! Wujudkan semboyan bidikmisi…
“Bidikmisi. Menggapai
asa, memutus mata rantai kemiskinan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar