Selasa, 23 April 2013

Jemu Jenuh, Sama Saja. Sama-sama Memuakkan!!!

-Aku sekarang lagi di lab broadcast, abis praktikum. Berjam-jam bikin instrument, susaaahhh banget. Dan tiba-tiba inget. Kalo ada dia, pasti 5 menit selesai. Oke-oke, skip dulu cerita yang tadi. Hahaha.-

Akhir-akhir ini aku males kuliah. Maaf. Tapi manusia pasti selalu memiliki titik kejenuhannya masing-masing. Termasuk aku yang belakangan merasa seperti berada di tempat yang bukan aku.

Usaha sekeras apapun untuk sok-sokan bersikap tegar, juga pasti aku bakalan nangis kalo sendiri. Benci, marah, tapi aku bisa apa? Orang yang ngelarang aku nangis, bahkan belum mengerti bagaimana seharusnya mereka.

Kalau kalian pengen ketawa, yaudah ketawa ajah. Bukankah membuat seseorang tertawa adalah pahala? yaaaa meskipun harus menyakiti diri sendiri. 1 belum kelar, 1 lagi muncul. Aku capekkkkk banget.

Sebenernya nggak pengen nulis di blog kayak gini. Tapi aku bingung mau kemana lagi.
Sekedar sharing ajah.

Bahwa terkadang, kita harus bertahan mempertahankan sesuatu yang menyedihkan bagi kita, untuk membahagiakan seorang yang lebih butuh bahagia.
Bahwa terkadang, kita harus menjadi seorang yang tampil paling kuat, meski disaat-saat terlemah kita.
Bahwa terkadang, kita haru memilih diam, meski isi kepala telah penuh, telah lama memberontak.
Karena dalam hidup ini, ada perasaan seseorang yang harus kita jaga...

2 komentar:

  1. Nice post :D
    cuma pngen pesen... Jangan selamanya jadi lilin,yg bisa menerangi orang lain,tp diri sendirinya meleleh.
    Carilah jalan keluar yg terbaik...
    Semangat ^^

    BalasHapus
  2. Terima kasih... :D
    Tapi terkadang, ada perasaan seseorang yang harus kita jaga, walaupun itu bukan jaminan hati kita juga akan terjaga.
    Semangat :')

    BalasHapus