Sabtu, 29 September 2012

Jangan Lupa Tersenyum, Rav!!!

Tidak pernah sebelumnya terlintas difikiranku bahwa ternyata, menjadi mahasiswa itu sibuk banget. Apalagi kuliah di sini. Berangkat pagi, pulang malem. Belum lagi kalau ada tugas atau rapat ini itu. Kadang pulang sampai jam 10 malem, itupun gag langsung tidur. Kalau nggak ngerjain tugas, ya bikin laporan. Minimal, dalam seminggu itu ada 2 laporan yang harus dikerjakan. Aku nggak mengeluh, tapi lelah itu manusiawi.
Sampai jujur aja yaa, aku takut kehilangan masa mudaku. Konyol memang, tapi coba deh kalian pikir lagi. Kita belajar, belajar, belajar... terus. Kapan refreshing nya? Aku nggak suka ke mall atau nonton konser sih. Tapi seenggaknya kumpul sama temen kek, atau memanjakan punggung di atas tempat tidur, sambil ndengerin lagu.
Bukan duduk di depan komputer, memutar otak, membuat analisa percobaan, bolak-balik ke tukang jilid, untuk tugas yang tidak pernah putus.
Aku nggak tau bagaimana komentar teman lamaku saat bertemu aku nanti. Jangan bilang wajahku tua ya, plis!!!
Dan ibuku, tidak pernah putus memberi nasehat, "Sekarang kamu sedih dulu, sedangkan temanmu senang-senang. Tapi insyaAllah, nanti kamu yang sukses dan bahagia duluan."
"Aamiin... :')"

Tapi Tuhan itu baik, dan selalu baik. Tuhan tidak membiarkanku gila tugas. Dia selalu memberiku kesempatan untuk tersenyum. Di kelas ada Afgan. Ya, setidaknya dia bisa menjadi salah satu alasanku untuk bisa tersenyum. Hahaha... Tapi itu masih belum cukup untuk bisa senyum terus. Segitunya banget sih??? Enggak lah. Maksudku, kuliah di sini bukan berarti gag bisa senyum. Tapi emang agak susah sih. Tiap senyum, bayangan tugas (terutama visual progamming) selalu menghantui. Aaaaahhhh!!! Senyum dong, Ravv!!!

Akhir-akhir ini, mungkin aku memang susah untuk tersenyum Tapi bukan berarti aku tidak berusaha.
Dan di antara lelahku, aku berdoa, "Tuhan... Tak masalah kalaupun aku susah tersenyum hari ini. Karena aku percaya, akan ada senyum esok hari. Tuhan... Aku percaya, air mata lelahku, akan Kau ganti dengan senyuman bahagia. Bukankah pelangi akan datang setelah mendung, hujan, dan panas?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar