Kamis, 19 Desember 2013

Kata #1

Hari ini banyak yang kita bicarakan. Terutama saat orang-orang itu meninggalkan kita duduk berdua di bangku kantin pukul 9 malam.

"Aku capek sebenernya," katamu.

"Aku jauh lebih capek saat kamu bilang bahwa kamu capek," batinku.

"Aku nggak ngerti musti gimana. Berasa sendirian, nggak ada yang ngebantuin," lanjutmu.

"Aku di sini. Setiap saat ngeliat kamu, aku selalu ngawasin kamu. Kamu nggak sendirian," kataku dalam hati.

Hari ini kamu bercerita banyak. Mungkin kamu lupa apa saja yang sudah kamu ceritakan. Tapi aku, selaku penikmat sejarah, akan berusaha menyimpannya dengan sangat rapi dalam memori.

Biarkan aku menjadi pendengarmu. Penikmat alunan suaramu, juga cerita-cerita yang kau hidangkan. Dan untuk banyak kata yang selalu tercekik pada pita suaraku, maaf. Aku belum begitu ahli mengucapkan sesuatu yang seharusnya aku ucapkan.

Aku tidak tahu apa yang kau rasakan malam ini. Aku juga sedang tidak berminat untuk mengkhayal bagaiman perasaanmu. Aku hanya tidak ingin kau menyesal akibat kebersamaan kita yang bermula dari "random pembagian kelompok". Satu hal yang aku ingin kau tahu. Bahwa aku sudah merasa bahagia saat kau memutuskan untuk memulai pembicaraan.

Terima kasih karena kamu sudah sangat ahli dalam menutupi semuanya, seolah-olah tidak ada apa-apa. Maaf untuk banyak hal. Walau rasaku belum sepenuhnya hilang. Namun aku berusaha untuk hal itu.


"Aku sangat menikmati kebersamaan kita" aku ingin kau mengucapkan kalimat itu suatu hari.

1 komentar: