Senin, 30 Desember 2013

Menjangkau Kamu

Mengurut dengan detail setiap gerak pena
Sebisa mungkin merangkai kalimat agar mudah dipahami
Menangkis secara halus imajinasi yang keliru
Beradaptasi dengan pesona yang selalu kusalah artikan

Berjuang melawan tempaan
Berkata "tak apa" meski air mata berupa darah
Menerima dengan sangat pasrah saat cintaku kau tepuk
Menutup telinga dengan sangat rapat saat namanya mulai kau sebut

Aku ilalang yang akan bertahan saat kau injak
Namun tetap saja aku akan mati saat kau pisahkan dari tanah
Aku pujangga yang selalu menulis tentangmu
Meski berulang kali orang lain menganggapku pengemis

Bila lelaki yang paling aku rindu
Adalah lelaki yang paling jauh dari jangkauan
Biarkan aku mundur dengan sangat teratur
Lalu berkabung dalam puisiku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar