Selasa, 21 Januari 2014

Menghayati Januari #2

Perempuan itu masih menunggu di Bulan Januari...

Mulai membenci tengah malam. Atau lebih tepatnya pergantian hari. Pikirnya, apalah arti semua itu apabila yang ditunggu tidak juga datang. Yang bisa dia lakukan hanyalah percaya. Percaya bahwa semua janji yang telah dia terima akan bersedia menjadi kenyataan.

"Kenapa berjanji terus? Kenapa membuat begitu banyak alasan untuk terus menunda sebuah pertemuan? Apakah sekarang berbohong telah menjadi kebiasaanmu?"

Pertanyaan-pertanyaan semacam itu hanya mampu dia pendar dalam dada. Seberhak apakah mengatakan itu semua? Pada akhirnya, perempuan ini selalu kalah berhadapan dengan keadaan.

Aku menunggu, terus menunggu...
Sampai yang kutunggu datang
Maka tak ada lagi menunggu
Mengkhayati Januari karena kau yang menyuruh
Tak ada pilihan lain selain menunggu dan percaya
Mengamati kalender yang semakin lama
Semakin cepat berjalan ke bulan selanjutnya

"Yang ditunggu pasti datang," katanya pada dirinya sendiri, jutaan kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar