Selasa, 28 Januari 2014

Menghayati Januari #3

...melanjutkan cerita sebelumnya.

Masih tentang seorang perempuan yang menunggu di Bulan Januari.

Setelah berminggu-minggu menunggu, akhirnya yang ditunggu sudah datang. Perempuan ini teramat sangat bahagia. Tidak ada yang bisa ditutupi dari rautnya yang selalu jujur.

Tapi...
Kali ini bahagianya terlalu sebentar bila dibandingkan dengan lamanya dia menunggu. Dia bersedih lagi. Menunggu lagi. Walaupun yang ditunggu sudah datang, tapi dia diminta untuk menunggu sekali lagi.

Tidak habis pikir. Entah apa yang membuat perempuan ini selalu percaya bila diminta untuk menunggu. Entah hipnotis jenis apa yang telah berhasil menyergap seluruh jalan pikirannya. Perempuan ini dipaksa percaya bahwa waktu Tuhan akan jauh lebih indah dan mulia dari sebaik-baiknya rencana manusia.

Kita bertemu
Tapi aku masih menunggu
Kita berpisah
Dan kemenungguanku lebih lama lagi
Aku percaya
Selalu percaya
Semoga tidak ada kepercayaan yang disalah gunakan
Apakah setiap perempuan harus menunggu?
Ataukah di dunia ini hanya aku yang berjenis seperti ini?

Untuk kesekian kalinya. Perempuan ini hanya berbicara pada dirinya sendiri. Hanya kata "percaya" yang memberinya kekuatan.

Sampai bertemu di bulan selanjutnya.

Aku menunggu kejutan. Sungguh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar