Jumat, 21 Desember 2012

Tentangmu Lagi? Maaf...

Entah ada berapa banyak tulisan-tulisan galau yang ada di sini.
Semua tulisan yang kamu baca, yang kamu sendiri belum tau ini untuk siapa.
Salahku memang. Seharusnya aku tidak menjadi pengecut yang hanya bisa menuliskan segala perasaan yang tak tersampaikan di sini.
Ah! sudahlah...
Aku pun tidak ingin menjadi aku yang seperti ini.
Yang cuman bisa memendam, menggalau, dan tiba-tiba menangis.
Tuhan...
Mengapa buruk sekali alur yang telah aku buat?

Setiap pertanyaan yang datang dan membuatku semakin bingung, apa yang harus aku jawab? Sesungguhnya aku pun tak begitu mengerti tentang ini.
"Kenapa kamu suka dia?"
"Gag tau. Aku sendiri gag punya penjelasan apapun kenapa aku suka dia."
"Apa kamu berharap memiliki dia, atau hanya sebatas suka?"
"Aku juga gag tau. Seharusnya raut wajah dan puisi-puisiku mampu menjelaskan semuanya."
"Kenapa harus dia?"
"Gag tau. Tapi aku merasa ada rasa nyaman, dan seperti ada kedamaian tersendiri di sini. Semuanya beda. Sangat beda."
"Nyaman? Tapi kenapa dia? Bukannya temen cowok yang lebih deket sama kamu banyak?"
 "Tapi dekat tidak selalu menciptakan kenyamanan. Bahkan saat dia tidak di sini, kenyamanan tetaplah kenyamanan. Dan kedamaian tetaplah kedamaian."
"Terus kamu sekarang gimana?"
"Aku sekarang takut. Takut jatuh cinta. Bukan, bukan takut jatuh cinta. Lebih tepatnya takut....Ah sudahlah, jangan diteruskan."
"Sebentar deh Rav! Aku ini masih bingung. Kok bisa gitu kamu suka dia?"
"Kalau saja aku bisa menjelaskan kenapa aku suka, tentu aku ingin berhenti suka sekarang. Atau kalau bisa, aku memilih untuk tidak pernah suka saja. Tapi sayangnya, aku terlanjur menjalankan yang tak pernah ku tau, dan aku tak punya rem untuk itu."
"Kenapa gag bilang aja kalau suka?"
"Karena aku terlanjur menganut prinsip tidak semua perasaan harus dijelaskan."

Sungguh...
Aku tak pernah mengerti bagaimana ini berawal.
Aku pun tak ingin ini menjadi berlebihan
Dan apabila hanya aku yang merasa, biarkan ini melebur dan meluap.
Dan apabila ada rasa yang sama, maka satukanlah, dan yakinkan hati yang sedang meragu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar