Sabtu, 23 Maret 2013

Aku Bodoh...

Aku masih takut menatap matamu di antara perbincangan kita. Takut kamu memahami binaran mataku yang mencintaimu berlebih.

Kamu datang sebentar, lalu pergi. Barangkali kamu memang tercipta untuk mengajarkanku tentang keikhlasan.

Tidak semua yang hadir di hidupku adalah milikku. Jadi, bisakah aku merelakannya tanpa merasa kehilangan?

Kemarin lusa aku mencintaimu. Kemarin aku mencintaimu. Hari ini aku mencintaimu. Semoga besok dan seterusnya aku bisa menyisipkan kata "tidak" pada kalimatku.

Berjuang mati-matian membunuhmu dalam pikiranku, berarti semakin meluangkan waktuku untuk mengingatmu. Aku bodoh.

Sesekali mengelus dada saat berada di sampingmu. Agar kamu tidak mendengar detakan yang ada di sana.

Apa aku bodoh apabila aku pernah membayangkan, suatu hari nanti kita menghabiskan masa tua di teras rumah kita?

Terlanjur ada banyak kata yang belum tersampai. Hingga akhirnya harus tertelan sendirian meski tak ingin aku menelannya.

Apabila dirimu sedang gusar dalam sedih. Sesungguhnya ada hati yang mendoakanmu, memelukmu dari jauh. Aku.

Aku tau bahwa kamu merasa bahwa aku mencintaimu. Aku juga tau bahwa kamu..... Ah sudahlah. Aku tidak apa-apa. Sungguh.

Sebuah cinta yang ingin aku tumbuhkan abadi, harus aku leburkan dengan mudah, semudah kamu pergi sebelum menyempatkan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar