Jumat, 01 Maret 2013

Seharusnya Kamu

Seharusnya kamu yang khawatir waktu aku tidur terlalu malam.
Seharusnya kamu yang rajin bertanya, "Kenapa belum tidur?".
Seharusnya kamu yang tidak bisa tidur jika aku belum tidur.
Seharusnya kamu yang memberiku lagu-lagu pengantar tidurku.
Seharusnya kamu yang membuatku tenang sebelum aku terlelap.
Seharusnya kamu yang mengucapkan selamat tidur.
Seharusnya kamu yang mengharapkanku untuk tidur nyenyak.
Seharusnya kamu yang mengharapkanku untuk mimpi indah.
Seharusnya kamu yang mengirim pesan "Selamat pagi" esok hari.
Iya, seharusnya kamu. Bukan dia.
Mengapa aku terdengar seperti tidak bersyukur?
Padahal aku hanya ingin merasakan jika kamu yang melakukanya.
Pasti berbeda, dan lebih terasa mendamaikan.


Surabaya, 02 Maret 2013. 00:34
Kamu mengerti aku belum tidur. Kamu tidak menyapaku, tidak terlihat mengkhawatirkanku. Dan membiarkan orang lain lagi yang melakukannya. Kacau.

2 komentar:

  1. memang kadang -malahan bukan kadang lagi- punya pacar malah bikin sakit.

    BalasHapus
  2. Bukan sih, bukan pacar aku :)
    Mungkin aku ajah yang suka. Mungkin. :)

    BalasHapus