Jumat, 01 Maret 2013

Caraku Merindukanmu

Aku merindukanmu lagi. Dan seperti rindu-rindu sebelumnya, tak ada satupun yang sanggup kubawa ke tempatmu. Kau mengendalikan fikiranku lagi. Dan aku adalah orang yang terkadang bahagia menikmatinya, meski sering kali tersiksa.
Rindu itu sederhana, aku tau. Dan cara menyampaikan rindu tidak sederhana, aku juga tau. Aku memilih menjadi seorang pengecut yang berani merindukan, tanpa berani mengatakannya. Karena dalam fikiranku, "Aku tidak mungkin merindukan orang yang bahkan belum pernah menjadi siapa-siapaku." Dan aku lebih memilih mengemas rinduku dengan caraku sendiri.
Sekarang coba kau baca bagaimana caraku merindukanmu, dan bagaimana rasa sakitku saat merindukanmu.

Saat merindukanmu, aku lebih memilih menulis namamu di kertas, lalu aku pandangi namamu lekat-lekat. Itu tidak menyembuhkan rinduku, memang. Tapi aku merasa lebih baik.

Saat aku merindukanmu, aku lekas mengambil ponselku, mengetik "Aku merindukanmu" lalu aku mencari namamu di kontak. Setelah kutemukan namamu, aku menyimpannya di draft. Cukup hatiku dan Tuhan saja yang tau.

Saat aku merindukanmu, aku keluar rumah. Menghirup nafas dalam-dalam, sambil memandang langit, dan mengatakan, "Aku tau seharusnya aku tidak seperti ini. Namun jika rindu terlanjur meringsek, aku bisa apa?"

Saat aku merindukanmu, aku memilih memadukan huruf-huruf hingga membentuk namamu. Lalu aku mengejanya pelan-pelan. Itulah caraku untuk mencoba mengobati rinduku.

Saat aku merindukanmu, aku mendoakanmu. Menegaskan bahwa aku merindukanmu, berulang kali. Dan air mata yang menetes itu, tentu tidak sebanyak jumlah rinduku.

Saat aku merindukanmu, aku mengingat hal-hal yang pernah kita lakukan. Hal-hal yang tidak sengaja kita lakukan, dan tidak sengaja juga abadi di hatiku.

Ada banyak cara yang aku lakukan untuk membunuh rinduku. Namun kenyataannya, rindu-rindu yang kejam itu belum ingin musnah. Rasanya ingin aku memanggilmu untuk kusuruh memindahkan rindu ini. Namun aku gagal. Tak daya untuk mengusir rindu itu. Karena sama artinya aku mengusirmu dari kehidupanku
Kucoba untuk tidak merindukanmu, sekali lagi. Dan aku sungguh membenci kata mustahil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar