Jumat, 29 Maret 2013

Batas Keyakinan

Ada sebuah batas, yang disebut batas keyakinan. Di mana aku berada di baliknya, sedangkan kamu  di sisi yang lain.

Bagaimana mungkin aku dan kamu mencinta? Sedangkan mengenal, lalu menyapa, dan memutuskan bersama saja, seharusnya tidak.

Satu hal yang tidak kumengerti. Mengapa ada beda bila tidak untuk dibuat menjadi sama? Bukan dipecahkan, lalu semakin dipisahkan.

Aku dan kamu tetap bertahan dalam pertahanan yang tertahan, mempertahankan 2 hal. Aku mempertahan kamu dan keyakinanku. Sedangkan kamu mempertahankan aku dan keyakinanmu.

Hingga akhirnya...
Aku dan kamu harus memilih.
Dan selamanya, aku dan kamu tak akan menjadi kita, sebelum semuanya sama, meskipun telah bersama.

Sungguh tak ada penyesalan saat aku dan kamu bertemu, lalu bersatu meski tak menjadi satu. Juga tak ada sesal, saat aku dan kamu berjuang mati-matian untuk bertahan, mempertahankan tanpa saling merusak satu sama lain.
Aku juga tidak pernah menyesal terlahir dengan keyakinanku. Yang aku sesalkan hanyalah, mengapa kita berbeda?

1 komentar: