Rabu, 20 Februari 2013

Inginku Menyapamu

3 bulan terakhir ini aku memiliki masalah dalam tidurku. Bukan tidak bisa tidur. Hanya saja aku ingin memandang namamu lama-lama di antara deretan nama teman-teman facebook ku yang sedang online. Tak ada sapaan di antara kita. Aku hanya ingin tahu jam tidur malammu. Dan kamu tidak tahu betapa bahagianya aku meski hanya bisa memandang namamu. Meski terkadang sedih karena sapaanmu seperti langka aku dapatkan. Namun harapanku akan hal itu masih tetap dan selalu ada. Sebenarnya aku ingin menyapamu lebih dulu. Namun detakan jantungku semakin kencang hingga aku harus mengaturnya pelan-pelan. Sungguh, aku ingin menyapamu. Setidaknya ada obrolan kecil yang kita lakukan. Atau sekedar bisa menyimpan pesanmu agar aku dapat membaca bila tengah merindukanmu. Itu sudah cukup.

Saat aku berpapasan denganmu secara langsung, aku semakin tidak karuan Sungguh aku tidak berani menatapmu. Yang aku lakukan hanya memandang punggungmu yang semakin jauh. Seandainya kamu mampu mengerti yang aku rasakan. Tidakkah juga kau rasakan getaran yang sama denganku? Atau kamu hanya membiarkanku mengagumimu sendirian?

Aku rasa tidak ada yang salah dalam hal ini. Seharusnya aku berani mengatakannya padamu. Bukan hanya menjadi pengagum rahasiamu, dan akhirnya memilih mencintaimu diam-diam.

-Lomba nulis flash fiction selama 30 menit dengan tema "Secret Admirer"-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar