Minggu, 10 Februari 2013

Mengenang Mimpi



Cerita yang pernah kita bagi
Kini kembali ingin ku kenang
Seperti abadi, nyatanya berlalu
Semua terjadi bagaikan kilat
Masing-masing tak ada yang berani memulai
Sejarah yang kupikir akan begitu indah
Hanya semburat tanpa makna

Kini aku kamu saling mengalihkan pandangan
Entah sejak kapan keegoisan menjadi prinsip yang kuat
Batu yang sedang kau genggam
Mengapa tak kau lemparkan saja langsung ke kepalaku?
Itu lebih baik
Dari pada aku harus melihatmu memainkannya
Sungguh mengelisahkan, membuat takut

Aku ingin tidur saja
Dan ketika aku bangun nanti
Aku akan menganggap semua hanya mimpi
Mimpi yang terindah
Dan tersadis, mungkin
Ya, seandainya berbohong itu mudah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar