“Kenapa?” jawabnya
singkat.
“Karena aku belum
memiliki penangkal godaan.” Aku sambil tertawa kecil, entah dia.
"Mengapa? Kau takut jatuh cinta kepadaku lagi?" Seketika tak ada suasana sehening itu. Aku masih mencintaimu, bahkan semakin dalam akibat pertemuan kita hari ini. Lain kali jangan bercanda seperti itu.
"Sudahlah, bahas yang lain saja." Kataku singkat. Karena aku memang tak mengerti harus mengatakan apa. Kenyataanya perasaanku masih sama. Aku mencintaimu, dan aku tak mungkin mengatakannya.
Berdua
denganmu di tempat ini, membuatku seperti aku memilikimu seutuhnya. Membuatku
merasa bahwa aku ini milikmu. Bila didengarkan,
hujan berbisik bahwa ia berpihak pada kita. Jadi biarkan saja kedamaian ini
menjadi milik kita berdua.
"Aku masih mencintaimu," dia memulai pembicaraan lagi.
"Iya. Aku tau," jawabku singkat.
"Seandainya kita masih bisa bersama," dia terlihat sedih kali ini.
"Kita sudah berjanji tidak akan membahas ini lagi. Aku tidak mungkin meninggalkan keyakinanku. Begitupun kamu. Tenanglah, kalaupun kita tidak bisa bersama, setidaknya kau tetaplah mantan terindahku, percayalah."
-Lomba nulis flash fiction selama 30 menit dengan tema "Mantan Terindah"-
-Lomba nulis flash fiction selama 30 menit dengan tema "Mantan Terindah"-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar